ERA.id - Sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac sudah tiba dari China dan akan didistribusikan dalam waktu dekat setelah lolos uji BPOM, lalu bagaimana nasib vaksin merah putih?
Dalam kunjungannya ke Gedung sate, Bandung, menteri riset dan teknologi Republik Indonesia, Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini vaksin Merah Putih baru memasuki tahap pengujian pada hewan.
"Pengujian dilakukan oleh lembaga yaitu Eijkman, Erlangga dan Institut Teknologi Universitas Indonesia, tiga lembaga ini dipilih sebagai lembaga yang memenuhi uji keamanan dan efektifan" jelas Bambang di Gedung Sate, selasa (8/12/2020).
Untuk pengembangan dari vaksin yang menggunakan isolat virus ini, Bambang mengatakan targetnya triwulan pada tahun depan, apabila lolos tahap pengujian terhadap hewan, bibit vaksin akan diserahkan kepada Biofarma.
"Penyerahan bibit, harapannya ditriwulan 4, sudah bisa diproduksi massal dan barangkali sudah bisa mulai dilakukan vaksinasi dengan Vaksin Merah Putih," ungkapnya.
Setelah proses itu, Biofarma akan melakukan uji klinis pada manusia sebanyak tiga tahap.
"Usai pengujian tiga tahap, vaksi merah putih diuji kembali oleh BPOM agar mendapatkan izin peredarannya," jelasnya.
Pada eksekusi kesiapan vaksin merah putih dirinya memaparkan akan disesuaikan dengan pedoman Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), para ahli serta Majelis Ulama Indonesia (MUI).