ERA.id - Beredar di media sosial potongan surat kabar yang memuat informasi yang tidak benar terkait bahwa Vaksin Sinovac memberi efek samping pembesaran alat kelamin
Faktanya informasi tersebut adalah informasi palsu
Jubir vaksinasi COVID-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia, menegaskan informasi tersebut hoaks. Jurnal yang disebutkan di klaim adalah studi yang telah diedit judulnya.
"Hoaks lah, mana ada jurnal ilmiah pakai bahasa seperti itu. Lagian vaksin kita kan bukan rekombinan," katanya dikutip dari covid19.go.id, Jumat (8/1).
Lucia menyebut, informasi vaksin Covid-19 Sinovac memberi efek samping pembesaran alat kelamin bersumber dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Pihak tersebut mengedit informasi vaksin Covid-19 yang diterbitkan jurnal Inggris.
Sebelumnya, akun Facebook Agus Papaa Jenggott mengunggah sebuah gambar potongan koran yang berisi narasi Sinovac memberi efek samping pembesaran alat kelamin. Gambar tersebut diunggah pada 7 Januari 2021.
Studi asli yang diterbitkan pada ‘The New England Journal of Medicine berjudul ‘Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine’ telah diedit menjadi ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.