ERA.id - Tim gabungan SAR telah menemukan cassing atau pelindung cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu. Namun, penyelam dari TNI Angkatan Laut masih kesulitan menemukan memori CVR yang terkubur dalam lumpur laut.
Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, casing CVR pesawat Sriwijaya Air SJ182 kemarin, Kamis (14/1/2021). Saat ini pihaknya tinggal mencari memori CVR tersebut.
"Tinggal kita cari memorinya, semua datanya ada di situ. Namun, kesulitannya visibility di bawah air ini terbatas (karena berlumpur)," ujar Rasyid di KRI Rigel, Jumat (15/1/2021).
Rasyid mengatakan, para penyelam harus mencari memori CVR pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang terendam lumpur secara manual. Sebab, indikator sinyal yang dipancarkan untuk menemukan keberadaan black box sudah tidak ada.
"Karena sinyal sudah lepas, memang di sini menjadi faktor kesulitan. Tapi mohon kesabaran," kata Rasyid.
Rasyid juga tidak bisa memastikan apakah memori CVR pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih dalam keadaan untuh atau tidak.
Namun, berdasarkan informasi dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memori CVR pesawat yang memiliki ukuran sebesar kotak sepatu itu tahan benturan. Artinya, tidak mudah pecah.
"Tidak bisa berandai-andai (masih utuh atau tidak), tapi berdasarkan informasi dari KNKT, itu (memory CVR) tahan benturan. Jadi belum pernah ditemukan dalam keadaan tidak utuh," kata Rasyid.
Rasyid berharap memori CVR milik pesawat Sriwijaya Air SJ182 bisa segera ditemukan dalam satu atau dua hari ke depan. Dia meminta masyarakat untuk bersabar.
"Jadi saya ulangi, body sudah kita temukan, beacon sudah kita temukan, tinggal kita mencari memori," kata Rasyid.