ERA.id - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berjanji akan mengungkap penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 kepada publik. Hal ini menyusul ditemukannya Black box Cockpit Voice Recorder (CVR) atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya akan membuka data-data yang ditemukan setransparan mungkin.
"Kami akan menjaga mandat dari bapak presiden dan masyarakat untuk membuka kenapa penyebab dari Sriwijaya 182 terjadi kecelakaan. Dan kami sesuai dengan mandat, kami akan membuka setransparan mungkin apa yang tejadi sehingga ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua," kata Soerjanto dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Kementerian Perhubungan RI, Rabu (31/3/2021).
Dalam kesemptan itu, Soerjanto mengungkapkan bahwa CVR pesawat Sriwijaya Air SJ182 ditemukan tepat di hari terakhir masa pencarian atau pada Selasa (30/3) malam.
"Tadi malam yang merupakan malam terakhir di dalam pencarian lanjutan ini bisa kita temukan CVR ini," katanya.
Dia menambahkan, KNKT memerlukan waktu hingga satu pekan untuk menganalisis data yang terdapat dalam Flight Data Recorder (FDR) dan CVR. Soerjanto mengatakan, tanpa CVR akan sulit bagi KNKT untuk mengungkap penyebab dari kecelakaan Sriwijaya Air SJ182.
"CVR ini nanti kita kan bawa ke lab dan kita akan proses untuk pembacaan yang akan memerlukan waktu kurang lebih antara tiga hari sampai satu minggu,"
"Sesuai dengan pesan dari bapak presiden untuk membuka setransparan mungkin dan apa menjadi penyebab agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari. itu yang paling penting," katanya.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah empat menit lepas landas dari Badara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 9 Januari 2021.
Jumlah total penumpang yang berada di pesawat tersebut 62 orang, dengan rincian 56 penumpang dan enam awak pesawat aktif. Sementara 56 penumpang ini terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 balita.