Terungkap Orang Indonesia Galang Dana Bantuan untuk Suriah, Ternyata Uangnya Jatuh ke Tangan Teroris

| 29 Mar 2021 17:52
Terungkap Orang Indonesia Galang Dana Bantuan untuk Suriah, Ternyata Uangnya Jatuh ke Tangan Teroris
Ilustrasi (Aljazeera)

ERA.id - Pakar Geopolitik Timur Tengah, Dina Sulaeman mengklaim bahwa sumbangan dari bangsa Indonesia yang selama ini disalurkan pada Negara Suriah, ternyata jatuh ke tangan teroris. Hal ini terungkap saat Dina menjadi tamu podcast di kanal YouTube @Deddy Corbuzier pada Senin (29/3/21).

“Yang menggalang dana tentu Lembaga Donasi ya, dan tentunya mereka tidak mengatakan itu untuk teroris. Tapi, dilihat dari rekam jejaknya, foto dan video yang beredar, itu bisa terdeteksi bahwa sumbangan dari bangsa Indonesia jatuh ketangan teroris,” Kata Dina sulaeman.

Pada kesempatan yang sama, Deddy Corbuzier melontarkan pertanyaan terkait siapa sebenarnya yang otak dibalik ISIS dan siapa yang mendukungnya.

“Jika kita melihat dari indikasi di lapangan, terlihat Amerika Serikat itu bermain di dua kaki. Di satu sisi mereka mengklaim sedang memerangi ISIS di Irak dan di Suriah dengan mengirimkan pasukannya ke sana,” jelas Dina Sulaiman.

“Tetapi faktanya, ketika tentara Suriah berhasil melawan ISIS, Amerika justru memborbardir markas tentara Suriah dengan klaim salah sasaran, dan jika melihat dari pasokan senjata yang dimiliki ISIS itu merupakan supply dari Amerika” tambahnya.

Selanjutnya Dina juga menyampaikan jika bangsa Indonesia ingin terbebas dari radikalisme, hal yang harus dilakukan adalah menghentikkan aliran dana yang yang berujung jatuh ke tangan teroris.

“Kan kalau nggak ada pemasukan dana, mereka nggak bisa berkutik, nggak bisa mencetak buku, nggak bisa mengadakan pengajian-pengajian, lebih ke kajian-kajian yang bermuatan radikalisme” imbuhnya

Bagi Dina sendiri kelompok-kelompok radikal atau teroris ini memiliki banyak sebutan atau julukan. Tetapi hal yang harus diperhatikkan adalah mengetahui ideologi dari kelompok tersebut.

“Ideologi ini yang berbasis kekerasan ini sudah berkembang sedari dulu, yang disebut takfirisme. kemudian bekerja sama dengan politisi untuk kemudian kedua kekuatan ini menggunakan agama untuk menjadi topeng menguasai atau memenuhi kehendak mereka, nah ideologi ini yang akhirnya menyebar ke Indonesia,” kata Dina Sulaeman.

Karena paham radikalisme ini dinilai masih dan akan menjadi ancaman serius bagi keberlansungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu bagi Dina hal yang harus dilakukan adalah mempersatukan paradigma.

“Apa sih sebenarnya yang harus dilawan itu lho, dan kemana kita akan bergerak secara bersamaan.” Tandas Dina.

Rekomendasi