Prospek Bisnis Online Makin Menjanjikan, Setop Jadi Penonton dan Konsumen Saja

| 06 May 2021 19:00
Prospek Bisnis Online Makin Menjanjikan, Setop Jadi Penonton dan Konsumen Saja
Ilustrasi transaksi digital (Dok. Antara)

ERA.id - Anggota Komisi I DPR Helmy Faishal Zaini menilai media sosial sangat potensial untuk dimanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi digital. Apalagi saat ini ia menyebut 90 persen nasabah bank menggunakan transaksi online. 

"Artinya tinggal 10 persen saja, ini menjadi satu keharusan, situasi hari ini harus melakukan sebuah transformasi, agar utama saudara-saudara di UMKM ini tidak ketinggalan dan bisa survive di tengah kondisi pandemi Covid-19," kata Helmy dalam diskusi virtual, Kamis (6/5/2021).

Terkait hal ini, Guru Besar Komunikasi UNAIR Henri Subiakto menyebutkan saat dimulai pandemi pada 2020, ekonomi turun sampai 5,3 persen. Sektor yang 'terpukul' akibat pandemi diantaranya pariwisata hingga transportasi.

"Selama pandemi ternyata ada sisi-sisi yang positif juga, positifnya tentu saja adalah yang terkait dengan bisnis online," katanya.

Ia mengatakan sisi optimisme selama pandemi muncul karena dunia bisnis online justru berkembang. Bahkan bisnis online di Asia Tenggara diklaim menjadi yang terbaik dibanding negara lain. 

"Singapura terutama karena terbiasa mengekspor mengalami pukulan yang luar biasa, tapi kalau Indonesia dari sisi ekonomi berbasis online ini jauh lebih baik dibandingkan negara lain," katanya.

Ia juga menyebutkan peningkatan jumlah pelaku konsumen dan produsen yang memanfaatkan platform e-commerce mencapai 10 juta. Berdasarkan hasil survei Bank DBS Indonesia pada 22 September 2020, sebanyak 66 persen responden akan beralih berbelanja produk non makanan dari toko fisik ke e-commerce usai pandemi Covid-19.

"Belum lagi didorong oleh target pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM yang dapat membuka peluang bagi e-commerce terus mencetak pelapak dan konsumen baru," katanya. 

Ia juga menyebutkan prediksi tren bisnis online di Indonesia pada 2025 dari Facebook Bain & Company akan tumbuh menjadi 3,7 kali lipat. Karena itu, ia mengingatkan agar kalangan muda jangan hannya menjadi penonton atau hanya menjadi konsumen saja, tapi produsen. 

"Generasi muda dituntut kritis, kreatif, fleksibel, trampil, memiliki kemampuan digital yang kuat dan baik sehingga dapat memahami dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah sangat cepat," katanya.

Rekomendasi