Jokowi Bahas Babi Panggang, Hasilnya: Mendag Minta Maaf, Fadjroel Ubah Bipang Jadi Jipang

| 09 May 2021 08:45
Jokowi Bahas Babi Panggang, Hasilnya: Mendag Minta Maaf, Fadjroel Ubah Bipang Jadi Jipang
Presiden Jokowi (Twitter Jokowi)

ERA.id - Presiden Jokowi yang mempromosikan kuliner Bipang Ambawang alias babi panggang khas Kalimantan Barat, menuai reaksi negatif di media sosial. Banyak warganet yang bilang, ucapan Jokowi itu blunder.

Setelah ucapan itu viral, Juru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman dan Mendag M Lutfi langsung turun gunung membela. Uniknya, gerakan dan narasi yang dilontarkan keduanya sangat jauh berbeda.

Awalnya, potongan video Jokowi soal promosi bipang Ambawang itu ramai dibahas usai diunggah oleh akun Twitter @BossTemlen. Video itu telah banyak di-retweet.

Keterangan pada unggahan itu intinya mempertanyakan mengapa Jokowi mempromosikan Bipang Ambawang pada saat Lebaran?

Video itu sejatinya pidato Jokowi dalam acara Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021 yang  bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia'. Isinya yakni acara peringatan bangga dengan produk lokal.

Memangnya apa yang diucapkan Jokowi dalam video viral yang mempromosikan babi panggang itu? Inilah potongannya:

"Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian, sebentar lagi Lebaran. Namun, karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama."

"Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa ole-ole, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.

Akhirnya, Jokowi langsung dihujat warganet. Juru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman pun menjelaskan bahwa bipang yang dimaksud Jokowi adalah bipang berbahan dasar beras.

Meski begitu, banyak yang mempertanyakan pembelaan Fadjroel itu karena jelas-jelas Jokowi mengutarakan "Bipang Ambawang dari Kalimantan."

"Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras inilah yang dimaksud Presiden @jokowi Terimakasih," tulis Fadjroel di akun Twitter resminya, @fadjroelrachman, Sabtu (8/4/2021).

Dalam unggahan itu, Fadjroel memasang foto bipang Bipang Jangkar Kwee Ik Sam Pasuruan. Setelah itu ramai dan marak dibicarakan, Fadjroel yang juga mengunggah hal tersebut di Indtagram-nya, lalu lalu mengubah narasinya di sana. Dia hanya menyebut bipang masih hit sampai sekarang.

Soal bipang jadi jipang, Fadjroel ada benarnya. Dalam dunia kuliner dan penganan Indonesia, memang bipang bisa diartikan kue beras dan ada pula bipang babi panggang.

Tak lama, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi juga angkat bicara. Ia tak membantah bahwa narasi bipang adalah babi panggang. Secara iplomatis, Lutfi menyebut kalau pernyataan Jokowi ditujukan untuk masyarakat beragam agama.

"Pernyataan bapak Presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah," katanya.

"Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal. Jadi, sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara yang sangat beragam," lanjutnya.

"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," tuturnya.

Terakhir, ia pun meminta maaf setelah memberi klarifikasi dan tidak membantah soal babi panggang.

"Kami dari kementerian perdagangan selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman. Karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri. Termasuk berbagai kuliner khas daerah dan menghargai keberagaman bangsa kita," kata Mendag Muhammad Lutfi dalam video yang diunggah di akun Youtube Kemendag, Sabtu (8/5/2021).

Rekomendasi