RS Mulai Kolaps, Pemerintah Maraton Tambah RS Darurat

| 05 Jul 2021 16:45
RS Mulai Kolaps, Pemerintah Maraton Tambah RS Darurat
Ilustrasi pasien COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Koordinator Pelaksana Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui tingkat pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi di Provinsi DKI Jakarta dan sejumlah daerah lainnya, khususnya di Pulau Jawa.

"Pasien COVID-19 yang masuk rumah sakit di DKI Jakarta dan beberapa derah di Pulau Jawa meningkat tajam dan sudah mencapai batas kapasitas RS," ujar Luhut dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kemenkes RI, Senin (5/7/2021).

Luhut mengatakan, berkaca dari situasi saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melakukan konversi tempat tidur bagi pasien COVID-19. Salah satunya memanfaatkan Asrama haji Pondok Gede, Jakarta. Luhut menyebut, pemerintah sudah maraton sejak pekan lalu untuk terus menambah tempat tidur bagi pasien COVID-19.

"Kita sudah maraton dari hari Sabtu menyiapkan, misalnya RS tambahan di rumah sakit haji. Jadi semua provinsi sekarang yang ada di Jawa termasuk di Bali punya pola yang sama sesuai dengan ancaman yang ada," kata Luhut.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Inverstasi itu mengatakan, untuk mengatasi lonjakan keterisian rumah sakit, maka dia mengimbau kepada masyarakat supaya tidak membanjiri rumah sakit.

Rumah Sakit, kata Luhut, saat ini mulai diatur. Perawatan intensif, kata dia, hanya diperuntukkan bagi pasien dengan gejala sedang hingga berat.

Dalam proses isolasi mandiri, Luhut menyebut masyarakat bisa memanfaatkan 11 platform telemedicine yang telah bekerja sama dengan Kemenkes untuk melakukan konsultasi kesehatan secara virtual. Bahkan, nantinya pasien COVID-19 bisa mendapat paket kiriman vitamin hingga obat secara gratis.

"Saya ingin memberikan contoh anak saya dan mantu saya juga isolasi mandiri. Mereka positif COVID-19 tapi mereka isolasi mandiri karena mereka saturasinya oke, kelihatan tidak terlalu parah yang oleh dokter dikatakan oke sehingga kami sewakan apartemen untuk mereka tinggal di sana," ujarnya.

"Jadi kita lihat, kita bisa lakukan isolasi mandiri kalau kita bersungguh-sungguh," imbuh Luhut.

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, bahwa ada tekanan kapasitas rumah sakit karena peningkatan kasus COVID-19 secara tajam. Tapi, dia meminta masyarakat tak perlu khawatir karena penambahan fasilitas kesehatan telah dilakukan oleh pihaknya.

"Memang ada tekanan tapi jangan khawatir. RS kita akan terus bertambah. Kemenkes sudah mengonversi RS Persahabatan, RSUP Fatmawati, dan RSPI Sulianti Saroso menjadi 100 persen untuk COVID-19," ungkap Budi.

Selain itu, pihak Kemenkes juga berupaya menambah 900 tempat tidur secara bertahap yang telah dilaksanakan sejak Rabu, 30 Juni lalu.

"Jadi tidak usah khawatir kita terus menambah (ketersediaan tempat tidur)," tegasnya.

Dia mengakui virus COVID-19 varian Delta ini memang lebih cepat menular. Sehingga, Budi mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Kalau tidak ada keperluan tinggal di rumah saja," pungkasnya.

Rekomendasi