Juara Maraton Vienna Didiskualifikasi karena Sol Sepatunya Lebih Tebal 1 Cm dari Standar

| 14 Sep 2021 11:50
Juara Maraton Vienna Didiskualifikasi karena Sol Sepatunya Lebih Tebal 1 Cm dari Standar
Ilustrasi lomba lari. (Foto: Pexels)

ERA.id - Pelari asal Ethiopia Durara Hurisa harus merelakan titel juara Maraton Vienna, Minggu, karena panitia menemukan bahwa sepatu yang ia pakai memiliki sol yang lebih tebal 1 cm dari standar.

Karena memakai sepatu tak sesuai standar maraton, Hurisa didiskualifikasi dari Maraton Vienna, di Austria, Minggu, (12/9/2021).

Melansir Reuters, Hurisa sampai di garis finis dengan catatan waktu 2:09:22. Namun, kurang 45 menit kemudian, ia mendengar bahwa catatan waktunya dicoret karena ia melanggar aturan teknis sepatu.

Diketahui bahwa sepatu lari dalam perlombaan tidak boleh lebih tebal dari 4 cm. Sementara itu, berdasarkan informasi yang beredar, Hurisa menggunakan sepatu Adidas Adizero Prime X yang di satu sisi memiliki ketebalan sol lebih dari 4 cm dan juga tidak sesuai dengan yang ia tulis dalam formulir pendaftaran.

Durara Hurisa
Pelari Ethiopia, Durara Hurisa, harus didiskualifikasi dari Maraton Vienna, Minggu, (12/9/2021), karena memakai sepatu yang tidak sesuai standar. (Foto: Twitter)

Koordinator Maraton Vienna, Hannes Langer, mengaku telah menyampaikan elemen teknis sepatu dalam pertemuan teknis pra-maraton.

"Sayangnya, kami tak punya pilihan lain selain mendiskualifikasi sang atlet," ucap Langer, dikutip dari Reuters.

"Ini pertama kalinya sesuatu seperti ini terjadi. Saya yakin sejak sekarang akan ada mekanisme pengecekan untuk mencegah terjadinya hal seperti ini dalam sebuah acara lari besar."

Pasca diskualifikasi, titel juara pun diserahkan pada pelari asal Kenya, Leonard Langat, yang finis tiga detik di belakang Hurisa.

Sementara itu, Maraton Vienna, yang biasanya diselenggarakan bulan April setiap tahunnya, kali ini harus dijadwal ulang dan membuat para peserta berkompetisi dalam kondisi yang cukup berat. Reuters memberitakan bahwa banyak pelari merasa cuaca cukup panas menyengat saat lomba tersebut.

Kondisi ekstrem bahkan menyebabkan satu pelari, berumur 40 tahun, meninggal dunia saat mencapai garis finis lomba half-marathon di ajang tersebut. Pelari asal Austria itu dikabarkan kolaps, dibawa ke rumah sakit, lalu meninggal dunia di sana.

"Kami sangat sedih terkait kasus ini. Doa kami untuk seluruh kerabat dari sang pelari," sebut pengelola lomba Wolfgang Konrad, dikutip Reuters.

Tags : Maraton
Rekomendasi