Pedagang dan Petugas Patroli PPKM Bersitegang, Bobby Memohon Masyarakat Agar Bersabar

| 15 Jul 2021 19:15
Pedagang dan Petugas Patroli PPKM Bersitegang, Bobby Memohon Masyarakat Agar Bersabar
Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution (Muchlis Ariandi/era.id)

ERA.id - Selama diberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, terdapat insiden ketegangan antara masyarakat dengan petugas. Menanggapi hal ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta semua pihak harus bersabar.

Sejak Senin Kota Medan telah berstatus sebagai kota yang melaksanakan PPKM Darurat bersama 15 kota lainnya. Sejumlah aktivitas masyarakat dibatasi sebagai upaya mengurangi mobilitas dan memutus rantai penularan dan potensi penularan virus varian baru.

"Medan ditetapkan di hari Jumat untuk melaksanakan PPKM Darurat, sejak itu hingga hari Minggu kita rapat terus secara maraton untuk menyiapkan pelaksanaannya. Di rapat itu juga kita sudah menyiapkan bantuan kepada warga yang terdampak," kata Bobby Nasution, Kamis (15/7/2021).

Dikatakan Bobby, tujuan PPKM Darurat sesungguhnya bukan untuk mempersulit masyarakat baik untuk membuka usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tapi untuk memutus rantai penularan Covid-19, sehingga perekonomian segera pulih.

"Jadi mohon bersabar lah. Ayo masyarakat, kita bukan mau menindak bukan hanya mau menghukum, ini sebenarnya tujuannya untuk mengajak masyarakat kita sama-sama kita jalankan PPKM Darurat ini," ujarnya.

Bobby menegaskan, aturan yang ada sudah jelas bahwa tetap diperbolehkan berjualan namun tidak menyediakan makan di tempat. Aturannya hanya sampai pukul 20.00 Wib, sesuai dengan pemberlakuan PPKM Darurat.

"Berjualan tetap boleh, asal tidak ada meja, tidak ada kursi, supaya tidak makan di tempat, tapi hanya sampai pukul 20.00 Wib. Take away silahkan, kita tidak melarang warga berjualan selama sesuai aturan yang berlaku," ungkapnya.

Sebelumnya diketahui satu video yang menunjukan cekcok antara petugas patroli PPKM di sebuah warung kopi. Kedatangan para petugas gabungan itu untuk mengimbau agar pemilik menutup warungnya lantaran telah melewati batas operasional yang ditetapkan.

Namun pemilik warkop yang berada di Jalan Gatot Subroto, yang belakangan diketahui bernama Rakesh itu menolak untuk menutup tempat usahanya.

Dia beralasan jika tempat usahanya dibatasi bagaimana dia mencari nafkah untuk keluarga dan membiayai sekolah anak-anaknya.

"Saya tahu aturan, saya tahu hukum juga, saya orang sekolahan," ucapnya kepada petugas.

Namun seorang petugas menjelaskan bahwa selama PPKM ada aturan yang diberlakukan yakni pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 Wib. Selain itu tidak dibenarkan menyediakan tempat bagi pengunjung makan di tempat.

Akan tetapi penjelasan petugas itu kembali dibantah pemilik warung yang mengatakan selama ini pemerintah hanya menyuruh tutup tapi tidak pernah memberikan bantuan.

"Pemerintah ada kasih bantuan? Ada kasih bantuan (oleh) Bobby? Edy Rahmayadi ada kasih bantuan kepada kami," tanya Rakesh kepada petugas.

Dia mengeluhkan aturan tersebut, lantaran tidak memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

"Saya tahu aturan. Saya enggak mau ikut aturan pemerintah. Kasih imbauan, kasih (juga) bantuan sama rakyat kecil," ungkapnya.

Rekomendasi