Vaksin COVID-19 Sebabkan Kematian dalam Dua Tahun, Satgas: Hoaks

| 04 Aug 2021 09:57
Vaksin COVID-19 Sebabkan Kematian dalam Dua Tahun, Satgas: Hoaks
Vaksinasi (Mirror)

ERA.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menegaskan informasi yang menyatakan vaksin COVID-19 bisa menyebabkan kematian dalam dua tahun adalah hoaks. Begitu juga dengan informasi yang menyebut vaksin memicu varian baru virus corona.

"Terkait dengan pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam dua tahun adalah tidak benar," kata Wiku, Selasa (3/8).

Ia menambahkan, pernyataan vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona juga tidak benar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan pemberian vaksin tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru.

"Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup. Pada vaksin, virus yang digunakan virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh, dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh," ujarnya.

Terkait dengan berbagai hoaks mengenai Covid-19 yang banyak tersebar, Wiku meminta kepada masyarakat untuk dapat selektif dan bijak dalam memilih dan mengabarkan informasi.

"Hoax dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," ujarnya.

Selain itu, diperlukan kombinasi protokol kesehatan 3M dan 3T serta vaksinasi. Masyarakat juga diminta untuk dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 secara menyeluruh.

Rekomendasi