Jokowi Ingin Buah Nusantara Jadi 'Primadona' di Pasar Internasional

| 09 Aug 2021 17:15
Jokowi Ingin Buah Nusantara Jadi 'Primadona' di Pasar Internasional
Jokowi (Dok. Instagram Jokowi)

ERA.id - Presiden Joko Widodo menginginkan buah-buahan nusantara tidak hanya digemari di dalam negeri, tetapi juga bisa menembus pasar internasional. Menurutnya, peluang pasar ekspor masih terbuka lebar dan sangat menjanjikan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 tahun 2021 di Jakarta, Senin (9/8/2021).

"Kita ingin buah nusantara makin disukai, makin digemari, bukan hanya oleh masyarakat di dalam negeri, tapi juga mulia masuk ke pasar internasional. Potensi pasar ekspor masih sangat terbuka lebar, peluangnya masih sangat menjanjikan," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, saat ini Indonesia sudah banyak mengekspor buah-buahan nusantara seperti mangga, nanas, pisang, dan manggis ke berbagai negara. Dia berharap, ke depannya akan semakin banyak buah yang diekspor dan digemari oleh pasar internasional.

Untuk bisa menembuh pasar internasioal, menurut Jokowi, buah-buahan nusantara harus berdaya saing, baik dari sisi harga maupun kualitas. Serta didukung oleh ekosistem yang ditata mulai dari hulu hingga hilir.

"Harganya harus kompetitif, cita rasanya terjaga, pasokannya berlanjut, produksinya tidak pernah putus, packaging-nya juga menarik. Karena itu ekosistem usaha buah nusantara harus terus ditata mulai dari hulu sampai hilir," kata Jokowi.

Dari sisi hulu, produktivitas petani buah harus didorong, akses kepada permodalan diperkuat, serta peningkatan teknologi penyimpanan hasil buah. Sedangkan dari sisi hilir, Jokowi menilai perlu ada peningkatan promosi buah nusantara baik di dalam dan luar negeri melalui strategi pemasaran yang menarik. Pemasaran harus dilakukan dengan menggunakan cara mutakhir memanfaatkan teknologi.

"Supply chains juga harus semakin efisien, konektivitas antar daerah dan juga untuk ekspor buah juga harus semakin lancar," kata Jokowi.

"Promosi buah nusantara di dalam negeri maupun di luar negeri juga harus ditingkatkan dengan menghadirkan strategi marketing yang lebih menarik, menggunakan cara-cara kekinian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong dalam rangka  meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

Pada tahun 2020, ekspor hortikultura mencapai sebesar USD 645,48 juta, yaitu meningkat sebesar 37,75 persen dibanding tahun 2019.

"Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan dimana selama masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar USD 389,9 juta, meningkat 30,31 persen dibanding tahun 2019 dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan," papar Airlangga.

Rekomendasi