Menaker Ungkap Strategi Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem

| 26 Aug 2021 17:30
Menaker Ungkap Strategi Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem
Menaker Ida Fauziyah (Dok. Antara)

ERA.id - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan upaya mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin serta mendorong peningkatan pendapatan menjadi salah satu langkah strategis dalam penanggulangan kemiskinan.

Menaker Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan upaya Kemnaker juga dilakukan melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) pemula dengan target 100.000 orang dan TKM lanjutan 1.800 orang.

Ia menambahkan upaya lainnya melalui Program Desmigratif (Desa Migran Produktif) dalam membangun usaha mandiri yang produktif. Program Desmigratif itu, menurut dia, melibatkan peran aktif pemerintah desa dengan target 150 desa.

"Sehingga Desmigratif tidak hanya membantu masyarakat desa yang ingin bekerja ke luar negeri, namun juga dapat memperoleh pelayanan informasi usaha produktif melalui peran pemerintah desa," ujar Menaker dikutip dari Antara, Kamis (26/8/2021).

Ia menjelaskan, saat ini kemiskinan cenderung lebih tinggi pada daerah pedesaan, namun tingkat pengangguran lebih tinggi di perkotaan. Hal ini, menurut dia, mengindikasikan adanya pekerja di perdesaan yang sudah bekerja, tapi tingkat pendapatannya belum mampu memenuhi kebutuhannya.

"Ini mengindikasikan penduduk di pedesaan itu bekerja pada sektor pertanian informal," kata Ida.

Menaker juga mengungkapkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di perkotaan, menurut kelompok umur Tahun 2021 ini didominasi usia 15 hingga 19 tahun sebesar 23,75 persen.

Sementara tingkat pengangguran perkotaan, menurut tingkat pendidikan pada Tahun 2021 ada pada jenjang sekolah menengah kejuruan dengan 10,3 persen.

"Kita perlu mengantisipasi tingkat kemiskinan di perkotaan yang didorong oleh pengangguran muda terdidik," katanya.

Pada Tahun 2021, menaker mengatakan pihaknya juga membuka akses untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan keterampilan, layanan pasar kerja dan jaring pengaman sosial ketenagakerjaan melalui pelatihan vokasi dengan target 119.729 orang.

"Selain itu kami juga membuka akses pelayanan pasar kerja dengan target 2 juta 200 ribu orang," ujarnya.

Rekomendasi