Indonesia Ekspor Alat Suntik Covid-19, Luhut: From Local To Global, Ini Mimpi Pemerintah

| 27 Aug 2021 12:45
Indonesia Ekspor Alat Suntik Covid-19, Luhut: From Local To Global, Ini Mimpi Pemerintah
Ilustrasi alat suntik dan vaksin covid-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Indonesia mengekspor alat suntik sekali pakai atau auto disable syringe (ADS) untuk vaksinasi Covid-19. Alat suntik tersebut merupakan produksi lokal PT. Oneject Indonesia di Cikarang.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ekspor tersebut merupakan langkah yang sangat baik di tengah upaya pemerintah untuk mengampanyekan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri serta mendorong ekspor produk jadi.

"From local to global. Ini adalah mimpi pemerintah, program pemerintah sebanyak mungkin yang bisa kita bikin dalam negeri," ujar Luhut dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).

Luhut menjelaskan, ekspor alat suntik tersebut untuk memenuhi kebutuhan UNICEF (United Nations Children's Emergency Fund) dan permintaan pasar di Ukraina.

Dia mengatakan, apabila produksi dalam negeri terus digenjot, maka pada masa mendatang ketergantungan Indonesa terhadap impor dapat menurun. Apalagi, pemerintah sudah banyak mengeluarkan biaya untuk belanja kesehatan per tahun dan sebagian besar dipenuhi oleh impor.

"Presiden beri perintah kepada kami untuk semua buatan dalam negeri, sebanyak mungkin dalam masa pandemi ini harus buatan dalam negeri," kata Luhut.

Ketua Umum Tim Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri itu pun menyatakan langkah meningkatkan produksi dalam negeri harus didukung semua pihak. Sebab selain mengurangi ketergantungan terhadap produk asing dan menghemat devisa, cara ini bisa meningkatkan kesempatan kerja.

Lebih lanjut, Luhut menuturkan, untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku produksi alat kesehatan, terutama produksi suntik, dia telah meminta kawasan industri Morowali menjamin suplai tersebut.

OneJect kini tercatat memiliki kemampuan produksi mencapai 1,2 miliar alat suntik. Sedangkan kebutuhan dunia secara total mencapai 12 miliar. Bila memperoleh pasokan bahan baku dari Morowali, Luhut mengatakan produksi OneJect bisa ditingkatkan dapat mencapai 5 miliar.

"Dengan suplai produk stainless steel dari pabrik di Morowali, kandungan lokal produk OneJect bisa meningkat hingga 80 persen," katanya.

Rekomendasi