ERA.id - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menargetkan jajarannya untuk menyelesaikan pembahasan skema vaksin booster Covid-19 pekan depan.
"Bapak Presiden memberikan arahan terkait dengan vaksinasi booster yang diharapkan bisa diselesaikan dalam minggu depan," ujar Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Selasa (28/9/2021).
Airlangga mengatakan, sejauh ini ada sejumlah skema yang disiapkan pemerintah untuk vaksin booster Covid-19. Pertama yaitu vaksin booster gratis.
Vaksin booster gratis akan diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kelompok penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Dananya akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini kebutuhannya dengan populasi 87,4 juta jiwa, maka kebutuhannya adalah 97,1 juta dosis," kata Airlangga.
Kemudian untuk anak usia 12 tahun, targetnya akan diberikan untuk 4,4 juta anak. Sehingga kebutuhan vaksin mencapai 9,9 juta dosis. Selain itu, terdapat 27,2 juta orang akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Total vaksin ada 137,2 juta dosis," kata Airlangga.
Untuk skema vaksin booster gratis, Airlangga mengatakan, pemerintah akan mengalkulasikannya lebih detail. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga Covid-19 di Tanah Air.
"Tentunya ini diperlukan untuk menahan apabila ada gelombang ketiga dan ini akan diperhitungkan sesuai dengan masyarakat yang divaksin. Apakah itu 50 atau 60 persen, itu akan didorong," katanya.
Skema vaksin booster Covid-19 yang kedua yaitu berbayar. Skema ini untuk masyarakat yang tidak termasuk dalam kelompok PBI, anak usia 12 tahun, dan tak ditanggung APBD.
Nantinya, kata Airlangga, pemerintah akan mematangkan lagi terkait dengan harga yang dipatok untuk sekali suntik vaksin booster.
"Sisanya nanti akan didorong melalui vaksin berbayar. Dari segi harga vaksin dan lain akan dimatangkan kembali, dan ini diperkirakan untuk 93,7 juta jiwa," pungkasnya.