ERA.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin kemiskinan ekstrem di lima kabupaten di Jawa Tengah dapat ditanggulangi akhir tahun 2021. Apalagi setelah Ma'ruf melihat potensi UMKM di daerah tersebut cukup bagus.
Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf Amin usai meninjau sentra vaksinasi dan menggelar rapat tertutup di Gedung Pemprov Jateng, Gradhika Bhakti Praja, di Semarang, Kamis (7/10). Wapres didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wagub Taj Yasin Maimoen serta empat orang menteri Kabinet Indonesia Maju.
Di kesempatan itu, Ma'ruf sempat berdialog dengan perwakilan UMKM dari lima kabupaten prioritas. "Saya melihat beberapa produk UMKM, karena UMKM ini merupakan salah satu upaya kita untuk menghilangkan kemiskinan," ujar Ma'ruf dalam konferensi pers.
UMKM yang ditengok Ma'ruf dalam kunjungan kerja itu antara lain produk gula semut dari Kabupaten Banyumas yang telah berhasil merambah pasar internasional. Ma'ruf juga sempat berdialog dengan UMKM Sarung Goyor dari Kabupaten Pemalang.
"Pemerintah juga menggunakan pendekatan yang pertama dalam perlindungan sosial, bansos. Yang kedua melalui pemberdayaan yaitu melalui pengembangan umkm daerah," ujarnya.
Melihat potensi tersebut, lanjut Ma'ruf, dirinya optimistis Jawa Tengah mampu mencapai target penanggulangan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten itu pada akhir 2021.
"Saya lihat beberapa kabupaten yang hari ini kita jadikan sasaran (penanggulangan) kemiskinan banyak produk-produknya yang sudah bagus bahkan sudah diekspor dan potensi ini ingin kita terus kembangkan, sehingga proses kemiskinan secara menyeluruh segera dapat diatasi," katanya.
Ma'ruf mengatakan, setidaknya ada 212 kabupaten di Indonesia yang jadi target penanggulangan kemiskinan ekstrem hingga 2024. Percepatan dilakukan mulai tahun ini dengan target 35 kabupaten di tujuh provinsi.
"Dari pertemuan ini kita harapkan adanya sinkronisasi penanganan baik anggaran dari pusat, provinsi, maupun dari kabupaten. Ditambah lagi mungkin dari CSR dari juga filantropi termasuk Baznas, kemudian kita bisa selesaikan lima kabupaten di jawa tengah," tandas Ma'ruf.
Pemprov Jateng sebelumnya menyatakan siap kebut penanggulangan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten dengan strategi graduasi mandiri ekonomi.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga telah menegaskan siap menjalankan tugas antara lain untuk menyiapkan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar sinkron dengan pusat sehingga bantuan bisa tepat sasaran.
"Saya minta pemda untuk menghitung dari desil satu di lima kabupaten prioritas itu untuk dipetakan. Setiap nama, alamatnya di mana, kondisi hari ini seperti apa, dan bantuan yang sudah didapat seperti apa. Kalau kemudian kita mau aksi untuk tiga bulan ke depan, penyelamatan apa yang mesti dilakukan kepada mereka agar terentaskan dengan cepat," kata Ganjar, pekan lalu.