ERA.id - Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengimbau seluruh pondok pesantren di berbagai daerah untuk dapat mempersiapkan sosok dengan pemahaman agama atau ulama yang alim.
"Apabila para ulama meninggal, maka ilmu agamanya tidak akan tertinggal di dunia, sehingga harus ada pengganti ulama," katanya di Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien, Kamis (23/12/2021).
"Kalau ulama meninggal, ilmunya tidak ditinggal (tapi) dibawa. Kalau tidak ada pengganti, maka ini bahaya, tidak ada penerus. Kalau sampai tidak tersisa orang alim, maka orang akan mengambil pemimpin-pemimpin yang bodoh, yang tidak paham jadi pemimpin," kata Ma’ruf Amin seperti dikutip dari Antara.
Dia menyebut pondok pesantren sebagai tempat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang paham ajaran agama. Sehingga, Ma’ruf Amin mendorong lembaga pendidikan Islam pesantren untuk dapat menciptakan ulama alim, dengan pemahaman agama Islam secara baik dan benar.
"Kalau ditanya, (lalu) dia memberi fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan. Ini bukan (saya) sebagai Wapres, ini (sebagai) Ketua MUI. Jadi harus ada pengganti, kaderisasi. Jangan sampai fatrah namanya, kehilangan ulama," jelasnya.
Selain itu, Wapres juga meminta seluruh pesantren untuk menjalankan fungsinya sebagai pusat pemberdaayaan masyarakat, seperti diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
"Saya kira pesantren ini harus menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, sehingga sesuai UU Pesantren, pesantren punya fungsi sebagai pusat pendidikan, sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.