Solo Jadi Rujukan Konsep Angkutan Massal Buy The Service

| 30 Dec 2021 22:30
Solo Jadi Rujukan Konsep Angkutan Massal Buy The Service
Angkutan umum (Amalia Putri/ ERA.id)

ERA.id - Kementerian Perhubungan menjadikan kota Solo sebagai rujukan untuk penerapan konsep angkutan massal buy the service. Saat ini sudah ada 10 kota di Indonesia yang mengembangkan konsep ini. Solo dianggap menjadi kota yang berhasil dalam penerapannya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suharto di sela peluncuran bus kota Batik Solo Trans (BST) Kamis (30/12/2021). Ia mengatakan bahwa saat ini banyak kota yang ingin belajar untuk penerapan konsep buy the service.

"Saat ini ada sepuluh kota yang mengembangkan konsep ini. Banyak juga pemerintah daerah yang ingin belajar mengenai manajemen dan pengelolaan konsep buy the service," katanya.

Solo memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan konsep ini. Termasuk Solo sudah mampu mengintegrasikan masterplan transportasi, penataan land use atau tata guna tanah, dan perhatian masyarakat terhadap pentingnya transportasi massal.

Ia mencatat, saat ini rata-rata pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi tiap tahun mencapai 13 persen. Padahal sarana dan prasarananya masih di bawah 1 persen per tahun. Ada pula daerah yang pertumbuhan prasarananya hanya 0,01 persen.

"Kalau harus bersaing dengan pertumbuhan kendaraan, maka prasarana tidak mungkin mampu mengejar. Dengan pertumbuhan kendaraan dan kapasitas kendaraan yang cukup sama, maka yang terjadi adalah kepadatan dan antrean panjang," katanya.

Saat ini layanan transportasi buy the service turut berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat di kota Solo. totalnya ada 130 armada yang beroperasi dengan 700 SDM. "Tentunya hal ini bisa mendorong pemberdayaan angkutan publik di sebuah kota," katanya.

Dalam kesempatan ini Pemerintah Kota Solo melaunching koridor 5 dan koridor 6. Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan bahwa penambahan koridor BST akan terus dilakukan untuk wilayah Solo Raya, seperti Klaten, Boyolali hingga Sragen.

"Saat ini koridornya akan terus bergerak. Bisa dilanjutkan dengan Solo-Sukoharjo-Wonogiri, Solo-Karanganyar, Klaten, Sragen dan sampai ke Boyolali. Harapannya bisa segera diimplementasikan," katanya.

Tags :
Rekomendasi