ERA.id - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta menegaskan mereka terus memperketat protokol kesehatan (prokes) pada para pengunjung sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
"Kita tidak akan mencabut kebijakan ini. Kita semua juga tetap harus berikhtiar, kami benar-benar ingin Indonesia bebas dari pandemi," kata Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan TMR Wahyudi Bambang dikutip dari Antara, Sabtu (1/1/2021).
Ia menjelaskan pengunjung yang datang ke dalam kawasan Ragunan selalu terpantau menjalankan prokes seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Namun, diakuinya bahwa seringkali para pengunjung membuka maskernya pada saat berada di dalam tempat wisata itu. Baik dari usia anak-anak maupun dewasa padahal pandemi belum usai.
Sebagai bentuk antisipasi menjaga para pengunjung dan para satwa terbebas dari COVID-19, pihaknya menerapkan sejumlah upaya agar protokol tetap berjalan dengan disiplin.
Pada kapasitas pengunjung, pihaknya bisa saja menyediakan tiket masuk sebesar 75 persen. Tetapi, hingga kini pengelola justru membatasi jumlah orang yang boleh memasuki Ragunan hanya sebesar 50 persen atau 30.000 orang saja, agar jaga jarak tetap dapat dilakukan.
Kemudian pada skrining pengunjung, ia menyebutkan bagi masyarakat yang ingin datang harus mendaftarkan diri secara daring (online) dan menyertakan bukti sudah melakukan vaksinasi. Sehingga pihaknya dapat memantau berapa jumlah wisatawan yang hadir dan memastikan semua sudah divaksinasi.
Apabila pengunjung belum mendaftarkan diri, maka tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam kawasan margasatwa tersebut.
Pengelola juga memberlakukan ganjil-genap bagi kendaraan yang datang serta pedagang yang berjualan juga diterapkan supaya tak terjadi penumpukan di dalam.
"Yang boleh masuk adalah yang sudah mendaftar. Karena kita tahu kapasitas pengunjung yang mau datang sudah termonitor. Apabila datang secara mendadak atau spontan, tentu saja tidak bisa kita bantu atau kita layani," katanya.
Pada penerapan pemakaian masker dan cuci tangan, petugas dibantu oleh personel dari TNI Polri turut dikerahkan. Mereka berkeliling atau mendatangi pihak yang abai menjalankan protokol kesehatan bahkan terus mengimbau melalui pengeras suara.
Menurut dia hal yang sama juga terjadi pada jam operasional. Meskipun Ragunan dibuka sejak pukul 07.00-14.30 WIB, pihaknya dengan tegas akan mengimbau penutupan area itu setengah jam sebelumnya sehingga dapat melakukan sterilisasi lapangan.
Ia berharap seluruh pengunjung yang ingin datang dapat bekerja sama dalam mematuhi setiap kebijakan yang diberlakukan sebagai upaya memutus mata rantai COVID-19 bersama-sama.
"Kami terus mengupayakan protokol kesehatan baik secara lisan maupun tulis. Bagi pengunjung yang tidak dapat bekerja sama, terpaksa kami keluarkan dari area ini," katanya.
Berdasarkan data pada Sabtu, jumlah pengunjung di Ragunan telah mencapai 12.283 hingga pukul 11.00 WIB. Jumlah tersebut mungkin akan bertambah sesuai situasi dan kondisi di lapangan, demikian Wahyudi Bambang.