Survei Mencatat, Betapa Dahsyatnya Gerindra-PDIP Jika Berkoalisi

| 10 Jun 2022 09:13
Survei Mencatat, Betapa Dahsyatnya Gerindra-PDIP Jika Berkoalisi
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (Ist)

ERA.id - Elektabilitas PDI Perjuangan dan Gerindra belum terkalahkan, meski disambut manuver partai politik lain yang mengarah ke koalisi.

"Di tengah terbentuknya KIB dan manuver partai-partai menuju 2024, elektabilitas PDIP dan Gerindra masih belum terkalahkan," kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono, saat memaparkan surveinya, Kamis (9/6/2022).

Dia mengatakan belum ada partai yang bisa mengungguli posisi PDIP dan Gerindra. Temuan survei NEW INDONESIA Research & Consulting menunjukkan elektabilitas PDIP mencapai 17,7 persen, sedangkan Gerindra sebesar 12,5 persen.

PDIP dan Gerinda selalu menempati peringkat pertama dan kedua, sementara partai-partai lain fluktuatif. Posisi ketiga terakhir diduduki oleh PKB, dengan elektabilitas sebesar 8,0 persen.

Golkar yang menjadi inisiator KIB hanya meraih elektabilitas 5,8 persen, atau kembali tergeser oleh parpol oposisi Demokrat (6,2 persen). Lalu berikutnya ada PSI (5,5 persen), PKS (5,0 persen), dan Nasdem (4,4 persen).

Anggota KIB lainnya kata dia juga belum aman posisinya, karena masih di bawah ambang batas parlemen, yaitu PPP (2,5 persen) dan PAN (1,8 persen). "Dibandingkan dengan Golkar, elektabilitas PPP dan PAN mengalami sedikit kenaikan,” tutur Andreas.

Dia menjelaskan jika dikorelasikan dengan Pilpres, tingginya elektabilitas PDIP dan Gerindra menunjukkan poros koalisi yang terbangun untuk mengusung capres-cawapres, berpeluang lebih solid dan merebut dukungan luas.

Kemudian menurut dia KIB juga menghadapi tantangan mengingat belum ada tokoh dari internal ketiga parpol yang memiliki elektabilitas cukup tinggi, demikian pula dengan Nasdem, yang cenderung lebih memilih untuk mengusung capres-cawapres dari luar partai.

Partai-partai lainnya masih belum membicarakan soal koalisi. Sisanya, kata dia adalah partai-partai baru dan non-parlemen, di antaranya Ummat (1,3 persen), Gelora (1,0 persen), dan Perindo (0,8 persen).

Lalu, Hanura dengan elektabilitas (0,3 persen), PBB (0,2 persen), dan PKPI serta Berkarya masing-masing (0,1 persen). Garuda dan Masyumi Reborn nihil dukungan, sedangkan pilihan partai lainnya 0,9 persen. "Masih ada 25,9 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab," ucapnya.

Survei NEW INDONESIA Research & Consulting digelar pada 30 Mei-3 Juni 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rekomendasi