Fakta Ajudan Kapolda Kaltara Tewas, Salah Satunya Meninggalkan Istri yang Tengah Hamil Besar

| 25 Sep 2023 15:15
Fakta Ajudan Kapolda Kaltara Tewas, Salah Satunya Meninggalkan Istri yang Tengah Hamil Besar
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (tengah) saat memberikan keterangan di sela-sela kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta, Minggu (24/9/2023). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

ERA.id - Seorang anggota polisi yang menjadi ajudan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Kapolda Kaltara), Brigadir Setyo Herlambang, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar di rumah dinas. Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat menyebutkan, saat ditemukan pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 13.10 Wita, pistol jenis HS-9 tergeletak di sebelah jenazah. Dalam artikel ini akan dijelaskan sejumlah fakta ajudan Kapolda Kaltara tewas.

Menurut Budi, pria yang berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah itu memegang jabatan sebagai Banit 3 Subden 1 Den Gegana Sat Brimob Polda Kaltara. Selain itu, korban juga ditugaskan sebagai ajudan atau bagian pengamanan dan pengawalan (Pamwal) Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya.

"Iya diperbantukan ajudan di Polda Kaltara," jelas Budi.

Di bawah ini adalah sejumlah fakta dan dugaan tewasnya ajudan Kapolda Kaltara:

Keluarga minta otopsi dilakukan di Semarang

Pihak keluarga korban, Budi menambahkan, meminta agar otopsi jenazah dijalankan di Semarang. Oleh sebab itu, selama di Rumah Sakit Tarakan, jenazah Brigadir Setyo hanya dilakukan pemeriksaan dan visum luar.

"Rencananya, jenazah akan dikebumikan di kampung halaman Semarang," jelasnya.

Jenazah dipulangkan dari Tarakan, Kalimantan Utara ke Surabaya, Jawa Timur, dan selanjutnya diperjalankan melalui jalur darat ke Semarang. Setelah tiba pada Sabtu sekitar pukul 12.30, dilakukan otopsi terhadap jenazah di Instalasi Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

Dugaan kematian ajudan Kapolda Kaltara

Untuk memperjelas penyebab kematian tersebut, jenazah Brigadir Setyo Herlambang sudah dibawa ke Rumah Sakit Kota Tarakan untuk diterapkan otopsi. Pada sisi lain, tim dari Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimum) dan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Kaltara pun sudah selesai menjalani olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Hasil pemeriksaan awal Tim Dokkes Polda Kaltara bahwa korban HS tidak ditemukan denyut nadi," terang Budi.

Adapun kematian korban, dari dugaan sementara,  dikarenakan kelalaian saat Brigadir Setyo Herlambang membersihkan senjata api HS-9.

Meninggal karena terjadi pendarahan berat

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menjelaskan, dari hasil otopsi disimpulkan bahwa korban mengalami pendarahan berat.

"Hasil otopsinya meninggal karena luka tembak pada dada sisi kiri yang menembus jantung dan paru yang mengakibatkan pendarahan hebat," kata Stefanus.

Otopsi sendiri dilakukan mulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, dengan dihadiri rombongan keluarga dan juga Kapolda Kaltara. Setelah otopsi dijalankan, jenazah langsung dipulangkan ke rumah duka di RT 01 RW 04, Desa Sumber Agung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah untuk segera dimakamkan.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu Setianto (ANTARA/ I.C. Senjaya)

Menjadi Ajudan selama empat bulan  

Insiden tewasnya sang ajudan turut membawa duka bagi Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya. "Kami dan jajaran Polda Kaltara berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Brigpol SH (Brigadir Polisi Setyo Herlambang)," katanya.

Kapolda membenarkan, korban merupakan anggota Polda Kaltara yang sudah menjadi ajudannya selama sekitar empat bulan. Hingga saat ini, polisi pun masih menjalani penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab kematian Brigadir Setyo Herlambang.

Komunikasi terakhir dengan keluarga

Tewasnya ajudan Kapolda Kaltara, Brigadir Setyo Herlambang, pastinya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Agus Dwi Jatmiko, selaku kakak ipar korban, menjelaskan otopsi jenazah merupakan permintaan keluarga.

"Adik saya (istri korban) yang minta otopsi, minta transparan saja dengan hasilnya," katanya.

Agus menyebut, adik iparnya menjadi polisi selama 10 tahun. Brigadir Setyo Herlambang meninggalkan seorang anak dan istri yang sedang hamil besar anak kedua. Keduanya berkomunikasi melalui pesan singkat terakhir kali pada Jumat (22/9/2023) sekitar 10.45 WIB.

Demikianlah penjelasan terkait fakta tewasnya ajudan Kapolda Kaltara pada Jumat (22/9/2023) lalu.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi