BNN Ajak Civitas Academica Jadi Duta Antinarkotika

| 30 May 2024 15:00
BNN Ajak Civitas Academica Jadi Duta Antinarkotika
Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom (kedua dari kiri) dan Ketua Umum ADI Prof. Mohammed Ali Berawi (kedua dari kanan) menandatangani nota kesepahaman sinergi dalam P4GN di Jakarta, Selasa (28/5/2024). ​​(Dok. BNN RI)

ERA.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Marthinus Hukom menyebut dosen dan mahasiswa harus menjadi duta antinarkotika BNN. Pasalnya, jumlah mereka begitu banyak dan berpotensi besar membangun kesadaran masyarakat dalam program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika).

"Potensi ini jangan dibiarkan menjadi pasar oleh produsen narkotika, tetapi potensi ini bisa digunakan untuk melawan produsen narkotika," ujar Marthinus dalam penandatanganan nota kesepahaman antara BNN dengan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) di Jakarta, Selasa (28/5/2024), seperti dikutip Antara dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Setelah audiensi bulan April lalu, BNN dan ADI sepakat untuk bersinergi dalam P4GN yang dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman oleh Kepala BNN RI dan Ketua Umum ADI Prof. Mohammed Ali Berawi.

Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Lukman, para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BNN, serta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan pengurus ADI.

Penandatanganan nota kesepahaman BNN dengan ADI, kata Kepala BNN RI, menjadi kekuatan baru dalam menggerakkan berbagai potensi civitas academica dalam P4GN.

"Jangan biarkan generasi muda kita dihancurkan kemanusiaannya," tuturnya.

Ketua Umum ADI Prof. Mohammed Ali Berawi menambahkan bahwa kesepakatan kerja sama antara ADI dan BNN merupakan bukti nyata bahwa ADI mendukung berbagai program pemerintah dan turut bersama pemerintah agar mampu menghasilkan generasi muda yang sehat tanpa narkotika dan berdaya saing.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbudristek Lukman menyebutkan saat ini terdapat 4.365 perguruan tinggi dengan 32.589 program studi dan 380.000 dosen serta 9,9 juta mahasiswa.

Rekomendasi