E-KTP yang Bisa Menyadap Pembicaraan Adalah Kerjaan Cina, Faktanya

| 02 Sep 2020 13:50
E-KTP yang Bisa Menyadap Pembicaraan Adalah Kerjaan Cina, Faktanya
E-KTP (Kemendagri)

ERA.id - Lagi-lagi di Facebook, beredar informasi tentang KTP-el atau e-KTP dari Cina yang bisa menyadap pembicaraan masyarakat, karena dalam e-KTP itu ada chip yang mendeteksi pergerakan pembawa e-KTP.

Informasi itu diunggah oleh akun Ummu Salamah, yang saat ditelusuri ulang oleh Era, akunnya sudah tidak ada di Facebook.

Dari Cek Fakta, unggahan Ummu Salamah ditangkap layar. “DI E- KTP yg di produksi China sudah di pasang CHIP, sehingga semua pergerakan pembawa E- KTP kemana saja sudah terdeteksi…bahkan semua pembicaraannya bisa di sadap… Pantas E- KTP berlaku seumur hidup.tdk di perpanjang/ di ganti kecuali jika rusak. PERTANYAANNYA….SYAPA PENGUASA DAN PENGENDALI CHIP tsb⁉️ Kok hidup masyarakat semakin TDK aman dgn E- KTP⁉️ Jika mau aman saat TDK darurat…tinggalin saja KTP di dalam rumah,padat dan ketat. Lalu pergilah dgn photo Copi E-KTP saja….aman dan nyaman.”

Faktanya informasi itu adalah pembohongan publik walau unggahan Ummu Salamah dicantumkan pula video orang yang membelah KTP elektronik dan membongkar chip yang ada di dalam kartu tersebut.

Dilansir dari Medcom.id, Faktanya teknologi di dalam KTP-el tidak dapat merekam pembicaraan pemiliknya. Mantan Kepala Program Penelitian dan Perekayasa KTP-el BPPT, Gembong S Wibowanto, membantah isu tersebut.

Lalu apa guna chip dalam e-KTP? Dilansir dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), cip KTP-el merupakan kartu pintar mikroprosessor dengan kapasitas memori sebesar 8 kilo bytes. Di dalam cip itu, tersimpan biodata pemilik, tanda tangan, pas foto, dan 2 data sidik jari dengan kualitas terbaik saat dilakukan perekaman.

Sekadar diketahui, pada agustus 2019 lalu pria bernama Syarifudin bin Muhrozi, Warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ditangkap oleh pihak kepolisian karena konten video hoaks yang diunggahnya si youtube terkait soal 110 juta KTP-el palsu buatan China. Hal tersebut ia lakukan hanya demi mendongkrak jumlah subscriber-nya.

Rekomendasi