Tim Editor
ERA.id - Pernahkah Anda tahu bahwa Anda sedang bermimpi? Jika iya, Anda mungkin sedang mengalami lucid dream. Sebenarnya, apa itu lucid dreaming?
Lucid dream adalah kondisi ketika seseorang tidur dan bermimpi tapi sadar bahwa dirinya sedang bermimpi. Orang yang mengalami lucid dream bisa mengendalikan jalan cerita mimpinya hingga tingkat tertentu, pada dasarnya membimbing dan mengarahkan arah jalan mimpi yang dialaminya.
Tipe tidur ini berkaitan dengan kesadaran dan refleksi atas kesadaran tersebut sehingga kerap dikaitkan dengan metakognisi. Metakognisi melibatkan kesadaran dan pemahaman soal proses berpikir Anda.
Berdasarkan penelitian, fungsi lucid dream dan metakognisi punya sistem saraf serupa. Dengan demikian, orang yang punya kemampuan tinggi untuk memantau pikiran diri sendiri lebih mungkin mengalami lucid dream.
Lucid dream sama dengan mimpi biasa, yaitu paling sering terjadi saat fase tidur rapid eye motion (REM). Fase tidur ini ditandai dengan adanya gerakan mata yang cepat, kurangnya tonus otot di seluruh tubuh, dan kecenderungan untuk bermimpi.
Tanda Lucid Drem
Dalam mimpi yang bukan lucid dream, orang tidak sadar bahwa dirinya sedang bermimpi. Ciri umum dari hal ini adalah orang tersebut mendapati hal-hal aneh, tapi tampak nyata. Setelah bangun dari tidur, barulah orang tersebut sadar bahwa yang terjadi atau keanehan yang dihadapi adalah mimpi.
Namun, saat seseorang mengalami lucid dream, dia memiliki kesadaran bahwa apa yang sedang terjadi tidak nyata dan itu adalah bagian dari mimpi. Kondisi kesadaran ini memungkinkan si pemimpi utnuk memberikan kendali pada tingkatan tertentu atas apa yang sedang terjadi atau sedang dialami di dunia mimpi.
Lalu, apa saja tanda seseorang mengalami lucid dream?
- Anda sadar Anda sedang tidur dan bermimpi.
- Mimpi Anda sangat jelas.
- Anda bisa mengerahkan kendali pada tahap tertentu atas peristiwa atau pemandangan di mimpi.
- Emosi Anda sangat kuat.
Sejarah Lucid Dream
Dilansir Verywell Mind, kesadaran terhadap keadaan mimpi selama proses bermimpi berperan dalam tradisi agama Timur, termasuk Buddha. Sementara, catatan tertulis pertama soal lucid dream dijelaskan oleh filsuf Yunani, Aristoteles. Dalam karyanya yang berjudul On Dreams, Aristoteles menggambarkan mencapai kondisi kesadaran dari kondisi mimpinya.
Fenomena ini telah diamati dan dideskripsikan sejak ribuan tahu lalu, tapi ilmuan baru menaruh perhatian secara lebih formal pada abad kesembilan belas. Kemudian, ilmuan baru menggunakan metode ilmiah objektif untuk mempelajari lucid dream beberapa dekade terakhir.
Penelitian sejak 1960-an hingga 1970-an menujukkan, lucid dream berkaitan dengan tidur fase REM dan penciptaan electrooculogram (EOG) yang bisa digunakan untuk mendeteksi rangkaian gerakan mata yang telah ditentukan sebelumnya untuk memberi sinyal kesadaran.
Perkembangan teknologi, seperti electroencephalogram (EEG) dan alat lain untuk mengamati apa yang terjadi di otak saat tidur, telah memicu peningkatan penelitian tentang perubahan aktivitas otak saat lucid dream.
Itulah berbagai informasi mengenai apa itu lucid dream. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus Era.id.
