ERA.id - Jelang Piala Dunia FIFA 2022 yang digelar 20 November 2022, rupanya masih banyak masyarakat yang memprotes soal hak asasi manusia (HAM), untuk para pekerja imigran yang meninggal dalam pembangunan. Presiden FIFA pun akhirnya buka suara, meminta untuk lebih fokus kepada sepak bola.
Dilansir dari Eurosport, Jumat, (4/11/2022). Banyak masyarakat dan pemain bola yang khawatir, dengan kecaman warga Qatar. Dimulai soal hak asasi pekerja migran, diskriminasi, dan masalah keamanan atas penggemar dari komunitas LGBT.
Diketahui Qatar adalah negara yang mayoritasnya beragam muslim, serta menjunjung tinggi budaya timur. Akibatnya, mereka menolak keras soal LGBT.
Melihat hal itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino telah menulis, surat kepada 32 negara yang akan pergi ke Piala Dunia. Inti suratnya adalah meredam kekhawatiran yang berkembang di Qatar.
"Tolong, sekarang mari kita fokus pada sepak bola. Semua orang diterima tanpa memandang asal, latar belakang, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau kebangsaan," tulis surat itu.
Penyelenggara dari Qatar juga mengatakan, bahwa gelaran Piala Dunia ini, diperuntukan untuk "semua orang", tidak ada pengecualian.
Kapten dari Timnas Inggris, Harry Kane, juga berikan dukungan lewat memakai ban lengan OneLove. Sebagai arti "hati yang mengandung setiap warna, untuk mewakili semua latar belakang".
Harry Kane will wear a rainbow One Love armband at this year’s World Cup in Qatar in a stance against discrimination 🌈 pic.twitter.com/8K4h6cin1q
— ESPN UK (@ESPNUK) September 21, 2022
Sebelumnya, kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International. Telah mengkritik keputusan FIFA untuk menjalankan Piala Dunia di Qatar.
Mereka juga menuduh negara Qatar, telah menyalahgunakan dan mengeksploitasi pekerja migran. Alhasil, banyak para pekerja yang menjadi korban luka-luka dan meninggal, dalam pembangunan stadion dengan tenggat waktu yang sempit.