ERA.id - FIFA tak memberi sanksi kepada sepak bola di Indonesia, setelah tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Tmur, yang menewaskan ratusan orang.
Kepastian itu didapat Presiden Joko Widodo setelah menerima surat dari FIFA tertanggal 5 Oktober 2022 yang ditandatangani langung oleh Presiden FIFA Gianni Infantino.
"Kemarin saya telah menerima surat dari FIFA, ini adalah tindak lanjut dari hasil pembicaraan saya per telepon dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022 yang lalu," kata Jokowi dalam keterangan video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/10/2022) malam.
"Dan berdasarkan surat tersebut, Alhamdullah, sepak bola di Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," tegasnya.
Meski begitu, kata Jokowi, pemerintah dan FIFA bersepakat untuk bekerja sama membentuk tim transformasi. Tujuannya untuk memperbaiki sistem sepak bola di Indonesia.
Untuk memperlancar kesepakatan itu, Jokowi bilang, FIFA akan mulai berkantor di Indonesia dalam waktu dekat.
"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," kata Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku sudah menghubungi Presiden FIFA Gianni Infantino pasca Tragedi Kanjuruhan. Jokowi berbincang dengan Gianni pada Senin (3/10) malam.
"Hari Senin malam saya telah bergabung langsung berbicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang," kata Jokowi di Istana Negara, Jakara, Rabu (5/10/2022).
Selain membahas soal tragedi Kanjuruhan, Jokowi juga membicarakan soal Piala Dunia U-23 2023. Hal ini menyangkut keputusan FIFA pasca tragedi yang menewaskan ratusan orang terebut.
Seharusnya, Piala Dunia U-23 2023 bakal digelar di Indonesia. Namun, setelah ada tragedi tersebut, banyak pihak mendesak FIFA memberi Indonesia sanksi.
Terkait hal tersebut, Jokowi tak mau terlalu ikut campur. Dia menyerahkan keputusan kepada FIFA. "Juga berbicara mengenai FIFA under twenty (Piala Dunia U-20 2023), berbicara banyak, tetapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA," kata Jokowi.
Seperti diketahui, pertandingan Liga 1 antara Persebaya vs Arema Malang pada Sabtu (1/10) malam berakhir menjadi tragedi. Berawal dari masuknya para supporter Arema Malang ke lapangan, berujung pada sejumlah tembakan gas air mata oleh polisi ke tribun penonton dan akhirnya membuat puluhan ribu penonton kalang kabut.
Ujungnya, ratusan nyawa tak tertolong alias tewas. Terkini, jumlah korban meninggal mencapai 131 dan membuat kejadian tragis itu di posisi kedua insiden sepak bola terburuk di dunia.