Tim Editor
ERA.id - Beberapa waktu lalu, modifikasi cuaca dengan penebaran garam dilakukan untuk menyingkirkan polusi udara di wilayah Jabodetabek. Namun, bagaimana cara kerja modifikasi cuaca untuk kurangi polusi udara?
Modifikasi Cuaca untuk Singkirkan Polisi Udara
Dalam pelaksanaan modifikasi cuaca untuk usir polusi, posko Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dipusatkan di Bandara Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
"Sabtu kemarin sudah dilaksanakan satu sorti penerbangan dengan target penyemaian di wilayah Kabupaten Cianjur, Depok, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat," terang Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN, Budi Harsoyo, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8/2023), dikutip Era.id dari situs resmi BRIN.
Penyemaian awan dilakukan pada Sabtu (19/8/2023) selama hampir selama 2 jam penerbangan (14.15—16.00 WIB). Penyemaian dilakukan dari ketinggian 9000—10.000 kaki. Garam semai yang ditaburkan sekitar 800 kg.
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, data radar pada Sabtu sore menunjukkan bahwa wilayah Ciomas ke arah Gunung Salak mendung. Sementara, hujan ringan berkisar pukul 17.27 WIB sampai 19.51 WIB di Bogor Barat, Bogor Selatan, Bojong Gede, Kemang, dan Tenjolaya.
"Sementara daerah Dramaga, Ciomas, Tamansari, Cijeruk, dan Cigombong juga dilaporkan mengalami hujan dengan intensitas sedang. Daerah lain Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung terjadi hujan ringan pada 19.00—21.00 WIB," terang Andri.
Andri mengatakan, peluang untuk melakukan TMC terbuka, tetapi cukup sulit dilakukan mengingat musim kemarau yang minim awan kumulus—yang jadi target ditaburi garam.
Relatif humidity (RH) lapisan atas kering dan convective available potential energy (CAPE) rendah. Berdasarkan pemodelan atmosfer selama dua hari ke depan, terdapat peluang hujan di wilayah Bogor dan Tangerang Selatan.
"Diharapkan angin akan membawa awan bergerak ke arah Jakarta. Karena modifikasi cuaca tidak bisa menggeser awan, tetapi bisa memperluas area cakupan hujan,” lanjut Andri.
Cara Kerja Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Polusi Udara
Budi Harsoyo menjelaskan, kegiatan TMC untuk mereduksi polutan pernah dilakukan beberapa negara, seperti Korea Selatan, Cina, Thailand, dan India.
Dia berpendapat, guyuran hujan adalah cara yang efektif untuk mengurangi polutan di suatu daerah. Jika hal itu tidak memungkinkan maka TMC bisa dilakukan dengan tujuan "mengganggu" stabilitas atmosfer.
Cara kerjanya adalah penaburan bahan semai berbentuk dry ice atau es kering pada ketinggian tertentu di udara. Di ketinggian tersebut ada semacam awan yang terhampar seperti karpet awan yang panjang.
"Nah, ini yang akan kita ganggu, dibuka ibaratnya, sehingga kumpulan-kumpulan polutan yang terkungkung di sekitar wilayah Jakarta bisa terus naik ke atas," terang Budi.
Dia melanjutkan, metode TMC tanpa hujan butuh persiapan yang matang. Menurutnya, saat ini pihaknya belum siap. Mereka perlu mendesain dan membuat konsul untuk penempatan dry ice di kabin pesawat.
"Dry ice ini yaitu CO2. Jika packaging dan handling di pesawat sembarangan, kru bisa kehabisan oksigen atau hypoksia, " lanjutnya.
Budi menjelaskan, ada bahan lain yang bisa dicoba sebagai alternatif dan lebih mungkin untuk diaplikasikan, yaitu kapur tohor. Bahan dry ice menjadikan udara lebih dingin, sedangkan kapur tohor sebaliknya.
"Tapi prinsipnya sama, mengondisikan suhu di lapisan isotherm pada ketinggian tertentu untuk mengganggu kestabilan atmosfer," jelasnya.
