ERA.id - Melalui survei yang dilakukan terhadap lebih dari 60 pemimpin bisnis dan teknologi dari 8 industri di Indonesia, Accenture menemukan bahwa Metaverse akan berdampak positif pada berbagai sektor, termasuk bisnis. Hal ini disampaikan Accenture pada kegiatan konferensi pers Technology Vision 2022 yang bertajuk Meet Me in the Metaverse, pada Rabu (8/6/2022).
Dari survei tersebut, 55 persen pemimpin eksekutif Indonesia menyatakan bahwa Metaverse akan memberikan dampak positif bagi organisasi mereka. Sementara itu, 25 persen di antaranya mempercayai bahwa teknologi tersebut dapat memberikan terobosan atau dampak transformasional.
Dengan survei tersebut, Accenture pun telah meluncurkan grup bisnis Accenturee Metaverse Continuum, yang dapat membantu organisasi memanfaatkan peluang di dunia Metaverse. Ini dilakukan agar nantinya para pelaku bisnis tidak ketinggalan dan hanya menerima sesuatu yang sudah dibuatkan.
"Hal ini didukung oleh temuan laporan kami yang menunjukkan bahwa mayoritas eksekutif bisnis di Indonesia menyatakan bahwa Web3 dan Metaverse akan memiliki dampak transformasional pada bisnis mereka. Visi kami tentang Metaverse sebagai kontinum menekankan pentingnya bagi bisnis untuk bertindak sekarang, atau mereka akan beroperasi di dunia yang dirancang oleh, dan untuk orang lain," kata Managing Director Accenture for Indonesia, Prihadiyanto.
Accenture juga menemukan 4 tren yang bisa menjadi pemicu perkembangan pada dunia teknologi, yang tentunya bisa saja berpengaruh di berbagai sektor. Tren pertama yakni WebMe, yang menunjukkan bahwa WebMe dan Metaverse akan membentuk kembali internet, tapi bukan bentuk aplikasi dan situs melainkan mengarah ke lingkungan 3D yang memudahkan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Semakin pudarnya batas antara kehidupan fisik dan digital konsisten dengan temuan kami yang menunjukkan lebih dari separuh konsumen Indonesia (52 persen) sepakat bahwa kehidupan digital mereka semakin menjadi nyata," kata Managing Director CIE Lead Accenture for Indonesia, Johannes Kalibonso.
Lalu tren kedua adalah Programmable World, di mana lingkungan digital akan melebur ke dalam dunia fisik. Lingkungan ini tidak hanya akan membentuk kembali bagaimana orang terhubung di virtual, tetapi mendefinisikan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Kemudian ada tren Unreal akan bermanfaat dengan teknologi AI yang semakin merefleksikan dunia nyata, dan memungkinkan mengenali masing-masing pengguna secara akurat. Terakhir ada tren Computing The Impossible menyatakan bahwa munculnya mesin baru akan memperluas cakupan jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh komputer.