Soal Metaverse IKN 'Jagat Nusantara', Komisi VI DPR: UMKM Harus Lebih Banyak Tampil, Jangan Sampai Produk Impor Masuk IKN

| 31 Oct 2022 20:30
Soal Metaverse IKN 'Jagat Nusantara', Komisi VI DPR: UMKM Harus Lebih Banyak Tampil, Jangan Sampai Produk Impor Masuk IKN
Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta. ANTARA/Komang Suparta

ERA.id - Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mendukung platform digital Jagat Nusantara (dunia metaverse) untuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo.

"Tentu kita mendukung langkah pengembangan ekonomi digital untuk IKN, karena ekonomi digital terbukti memberikan kontribusi yang tinggi," katanya dihubungi di Jakarta dikutip dari Antara, Senin (31/10/2022).

Dia menjelaskan ekonomi digital saat ini memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, apalagi dikemas dalam cara yang modern dan terbaru.

Menurut dia, dengan teknologi Jagat Nusantara yang jadi ruang metaverse pada IKN, mampu memperkuat keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri. Bahkan, produk-produk UMKM harus lebih banyak tampil pada metaverse IKN.

"Jangan sampai produk impor masuk IKN, mayoritas harus dikuasai produk lokal," ujarnya.

Dia mendorong agar pengelola meteverse IKN ini perlu bersinergi dengan lembaga-lembaga lain, salah satunya Kementerian Koperasi dan UKM.

"Perlu ada pelatihan-pelatihan UMKM yang masif untuk masuk IKN digital. Artinya, pelaku UMKM harus memiliki meningkatkan keahlian digital atau digital skill,” jelasnya.

Menurut dia, digitalisasi telah membawa perubahan yang besar pada sektor kewirausahaan dan bisnis. Dimana, pengembangan metaverse IKN akan menjadi kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru.

Seperti diketahui, Pemerintah fokus mengembangkan ekonomi digital dengan memanfaatkan berbagai teknologi salah satunya yakni metaverse.

Berdasarkan catatan, pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 70 miliar dolar Amerika dan merupakan capaian tertinggi di ASEAN. Nilai tersebut juga diprediksi dapat mencapai 146 miliar dolar Amerika pada 2025, dan akan terus naik hingga 330 miliar dolar Amerika pada tahun 2030.

Rekomendasi