5 Tips Jitu Kelola Uang Lebaran biar Finansial Aman Terkendali

| 11 Apr 2024 11:30
5 Tips Jitu Kelola Uang Lebaran biar Finansial Aman Terkendali
Ilustrasi uang Lebaran (Freepik/kertaskering)

ERA.id - Setelah Lebaran, biasanya masyarakat masih memiliki sisa Tunjangan Hari Raya (THR) atau bahkan angpao Lebaran yang didapat dari sanak saudara.

Sisa uang Lebaran ini sebaiknya ditabung dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. 

Pengelolaan uang setelah Lebaran sangat diperlukan agar keuangan yang dimiliki tak langsung habis tanpa perencanaan. Berikut tips jitu mengelola uang THR setelah Lebaran agar tak boncos, seperti dilansir dari laman Manulife

1. Ubah Mindset

Berdasarkan hasil survei big data analytics yang dilakukan oleh Continuum Indonesia dan INDEF, 90% dari uang THR pekerja Indonesia dialokasikan untuk berbelanja. 

Sedangkan untuk menabung dan investasi, dana yang dipakai hanya sebesar 6,6%. Dengan persentase seperti ini, tidak heran kalau uang THR lebaran habis dalam waktu yang singkat.

Tendensi konsumtif ini didukung oleh pemikiran bahwa saat mendapatkan THR, gaji yang diperoleh menjadi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. 

Padahal THR berbeda peruntukannya dengan gaji yang harus dibelanjakan secara rutin. Maka dari itu, mindset tentang THR ini perlu dirubah. Meskipun disebut tunjangan hari raya, bukan berarti uang THR harus dihabiskan seluruhnya di hari lebaran (atau hari raya lainnya). 

THR dapat disisihkan untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung untuk pendidikan anak, investasi, liburan ke luar negeri, atau ibadah umroh ke tanah suci. Dengan konsiderasi jangka panjang ini, kamu dapat mencegah uang THR habis karena belanja yang berlebihan.

2. Review pengeluaran

Untuk mempermudah pengelolaan uang THR dan mindset jangka panjang kedepan, melakukan review terkait pengeluaran Ramadan dan lebaran pada tahun-tahun sebelumnya juga perlu dilakukan.

Dengan melakukan review, kamu bisa memperkirakan berapa kisaran pengeluaran yang dibutuhkan untuk lebaran, seperti mudik, berbelanja makanan, memberikan salam tempel, dan lain sebagainya. 

Kamu juga dapat menyortir mana pengeluaran yang dapat dikurangi atau dihilangkan dalam perencanaan THR saat ini dan juga di tahun berikutnya.

3. Kurangi paparan iklan

Momen Ramadan dan Lebaran sering kali dimanfaatkan oleh platform layanan e-commerce melakukan promosi besar-besaran melalui gratis ongkir, cashback, diskon, dan lain sebagainya. 

Brand juga semakin gencar mempromosikan produknya di media sosial agar menarik lebih banyak pembeli. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi tingkat konsumsi online masyarakat yang naik sebanyak 3,6 kali lipat di bulan ramadan, seperti yang dilaporkan oleh Populix.

Kondisi ini tentunya menjadi godaan besar bagi Anda yang baru saja mendapatkan uang THR. Agar dapat terhindari dari pengaruh iklan dan promosi, kamu dapat mencoba mengurangi waktu scrolling atau unfollow akun media sosial dari brand yang disukai. 

Hal ini mungkin terdengar berlebihan bagi sebagian orang. Namun demi uang THR lebaran yang lebih aman, tidak ada salahnya mengambil langkah ekstra.

4. Membedakan kebutuhan dan keinginan

Seperti perencanaan keuangan pada umumnya, mengelola uang lebaran juga perlu skala prioritas yang membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah pengeluaran yang menjadi prioritas utama dan tidak bisa dihindari. 

Contohnya mudik, memberikan zakat fitrah dan zakat maal (zakat harta kekayaan yang bernilai 2,5%), membayar hutang, atau membayar tunjangan orang-orang yang bekerja di rumah. Keinginan contohnya membeli baju baru, gadget baru, atau kendaraan baru yang dapat ditunda pemenuhannya di lain waktu.

Dengan mengutamakan kebutuhan di atas keinginan, maka kamu dapat menghindari membelanjakan uang THR untuk barang-barang yang tidak terlalu penting. Dengan melakukan kategorisasi yang jelas sebagai salah satu tips mengelola THR, kamu juga bisa membuat keputusan yang tepat dan mencegah THR terpakai untuk hal yang kurang bermanfaat.

5. Alokasi dana yang tepat

Idealnya 20-30% dana THR dialokasikan untuk investasi yang berguna di masa depan. Dengan tidak membelanjakan THR di atas 80%, sisa dari tunjangan yang diperoleh akan dapat menghasilkan manfaat yang besar di kemudian hari.

Terdapat berbagai jenis investasi yang dapat menjadi pilihan untuk alokasi dana THR, investasi jangka pendek ataupun jangka panjang. Investasi jangka pendek bisa berupa deposito atau reksa dana pasar uang yang bisa dilakukan dalam kurun waktu 1 tahun. 

Investasi jangka panjang juga bisa dilakukan dengan perlindungan menyeluruh, kamu lebih siap menghadapi berbagai risiko di masa depan. Reksa dana saham atau pun properti, investasi jenis ini biasanya memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dengan jangka waktu di atas 5 tahun.

Selain deposito, reksa dana, dan properti, produk asuransi yang dilengkapi investasi juga bisa menjadi opsi untuk keuangan yang lebih aman dan bermanfaat di masa depan. 

Rekomendasi