ERA.id - Benarkah ada fenomena kamera tersembunyi di hotel atau penginapan? Pertanyaan ini muncul usai seorang warganet dengan nama akun @chiashit mengunggah video Tiktok dari akun @luckygoats, yang mengambil sebuah kamera tersembunyi dalam sebuah speaker atau pelantang suara.
Akun @chiashit langsung menyimpulkan, kalau video itu direkam di dalam kamar hotel. Video itu lantas viral dan membuat orang menjadi was-was untuk menginap di penginapan.
Selalu berhati-hati dan bersikap teliti kalau berkunjung ke tempat baru.
Tak terkecuali saat menginap ke Hotel.
Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan 🙏 pic.twitter.com/jUSCAEje6l
— chia (@chiashit) March 8, 2020
Akhirnya, pegawai hotel yang pernah mempelajari manajemen hotel dan pariwisata, Darma Ardiyanto, membagikan tips dan menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, ia tidak pernah menemukan kamera tersembunyi.
"Selama saya bekerja, blusukan, mondar mandir, nampang, melamar, dipecat, terima gaji, menginap, tidur, mandi, short time, long time, di hotel dalam kurun waktu sebelas tahun, saya kok tidak pernah dan tidak menemukan yang namanya kamera tersembunyi ya?"
"Kalau yang dimaksud kamera CCTV atau pengawas di sudut hotel, ya banyak. Tapi bukan untuk memata-matai atau mengintip tamu di dalam kamar."
Ia yakin, sebab hotel dianggap memiliki kode etik, di mana segala sesuatu yang menjadi urusan pribadi tamu, itu bukan urusan hotel, selama yang dilakukan memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh hotel tersebut.
"Yang penting, anda check in, anda tunjukkan identitas, anda bayar, dan sudah. That's all."
Jika toh ada kamera pengintip di dalam kamar, maka ia bilang, taruhannya besar sekali bagi si pemilik usaha. "Bisa dituntut lo. Tidak sepadan mengintip dengan resiko kerugian yang jauh lebih besar nantinya. Malah hotel akan berusaha menyediakan layanan 'keamanan' semaksimal-maksimalnya untuk bisa menarik pelanggan betah menginap di tempatnya."
Ia melanjutkan, kalau yang dimaksud pengintip, dalam arti manusia yang berusaha melihat melalui suatu celah ruang atau apapun itu, ia mengaku fenomena itu ada. Meski begitu, hal tersebut diakuinya sangat jarang terjadi.
"Ini biasanya terjadi di penginapan kelas melati atau very very low budget. Atau yang pengelolaanya sistim 'keluarga', bukan manajemen. Mirip pula seperti kos-kosan. Nah, kalau ini ya di luar kendali. Tapi saya juga tidak kurang akal kalau menginap di tempat seperti ini. Saya cek tirai, gorden, ventilasi, kipas, plafon, celah lampu, gagang pintu, plafon kamar mandi. Saya pastikan aman dulu. Bila ada yang celah mencurigakan, saya sumpal pakai tissue atau celana dalam saya."