Tim Editor
ERA.id - Setiap pengusaha pastinya menginginkan bisnisnya terus berkembang, termasuk orang yang menjalankan usaha kecil atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tak mudah, setiap UMKM memerlukan strategi jitu agar bisa bertahan dan mengembangkan bisnisnya.
Kali ini, terdapat tiga UMKM yang membeberkan inovasi produk berkualitas agar selalu menjadi pilihan utama konsumen. Dengan kualitas produk yang terjaga, kualitas bisnis otomatis akan meningkat. Maka dari itu, UMKM harus meningkatkan kualitas produknya secara bertahap.
Tiga UMKM yakni Havilla Gourmet Tea, Bagoes Bag, dan Dengar Indonesia yang akan mebeberkan inovasi produk mereka. Dimulai dari UMKM Havilla Gourmet Tea yang mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan produk dari perkebunan lokal. Ada pun tim yang mendapatkan pelatihan tata boga.
"Hampir seluruh produk Havilla Gourmet Tea berasal dari perkebunan lokal. Tim kami terdiri dari 10 orang perempuan dan kami juga memberdayakan Komunitas Anak Spesial Indonesia (KPAS) melalui pelatihan tata boga," kata Co-Founder Havilla Gourmet Tea, Ajeng Respati melalui acara Virtual Media Briefing: Peluncuran Tokopedia Bersama pada Jumat (19/11/2021).
Selain itu, ada pun UMKM Bagoes Bag yang mengedepankan produk tas belanjaan supaya masyarakat tidak lagi memakai plastik sekali pakai. Bagoes Bag juga kerap mengikuti pameran dan sejumlah acara tentang pentingnya menjaga lingkungan alam.
"Tujuan awal mendirikan Bagoes Bag ialah menyediakan pengganti kantong plastik sekali pakai untuk mengurangi permasalahan sampah di Indonesia. Kami rutin mengikuti pameran dan berbagai acara untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan," ungkap CEO Bagoes Bag, Zulfikar
Sementara, UMKM Dengar Indonesia juga memfokuskan produk yang berasal dari karya pengrajin difabel berupa pouch hingga tas-tas cantik. Para pengrajin difabel diberikan kesempatan untuk memproduksi kerajinan tangan.
Dengar Indonesia merupakan kolaborasi lanjutan dari program Top Donasi Tokopedia pada 2019. Lewat inisiatif ini kami memperkenalkan dan memasarkan karya pengrajin difabel sekaligus memberikan pelatihan memproduksi kerajinan tangan kepada mereka agar punya kesempatan yang sama untuk berkarya dan bekerja secara mandiri" kata Project Manager Dengar Indonesia, Mahrunnisa.
