ERA.id - Indonesia menjadi salah satu dari 10 tujuan utama wisatawan China selama musim libur Hari Buruh Internasional di negara itu pada 1-3 Mei lalu.
Agen perjalanan wisata terkemuka China Ctrip pada Jumat menempatkan Indonesia, selain Thailand, Singapura, dan Malaysia, sebagai negara yang paling banyak diminati wisatawan China selama May Day.
Jika ditambah libur akhir pekan, liburan Hari Buruh di China menjadi lima hari.
Menurut Ctrip, pencarian tiket pesawat ke Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya selama periode itu meningkat sembilan kali lipat dan pemesanan akomodasi wisata naik 18 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Indonesia menargetkan 258 ribu kunjungan wisatawan China sepanjang tahun ini. Untuk merealisasikan target itu, pemerintah RI menerapkan kebijakan visa saat kedatangan (Visa on Arrival/VoA) yang bisa diakses secara daring sebelum keberangkatan.
Data Minsheng Securities menyebutkan kenaikan pemesanan tiket pesawat ke luar China mencapai 120 persen dan pemesanan hotel di luar negeri sebesar 70 persen.
Kunjungan wisatawan China ke Makau, Uni Emirat Arab, dan Maladewa selama perayaan May Day 2023 juga telah melampaui pencapaian pada 2019 sebelum pandemi COVID-19.
Kedutaan Besar Jerman dan konsulatnya di China telah menerima lagi permohonan visa sejak Senin (1/5).
Jerman menjadi negara terakhir yang membuka permohonan visa bagi wisatawan China setelah Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa.
Namun, negara-negara itu tidak bisa memanfaatkan momentum limpahan turis China selama liburan May Day karena proses penerbitan visa yang memakan waktu.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China (MFA) mengungkapkan bahwa industri pariwisata di negara itu telah meraup 148 miliar yuan (sekitar Rp314,4 triliun) selama musim liburan May Day atau tumbuh 128,9 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.
"Dengan berbagai hiruk-pikuk dalam perekonomian China, liburan May Day kali ini telah menjadi 'pekan emas'," kata juru bicara MFA Mao Ning di Beijing, dikutip Antara, Kamis (4/5).
Pendapatan sebesar itu berasal dari 274 juta perjalanan wisata domestik yang meningkat sebesar 70,8 persen dibandingkan tahun lalu.