Tim Editor
ERA.id - Museum Kereta Api Ambarawa yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah tercatat sebagai museum perkeretaapian pertama di Indonesia. Museum ini menyimpan berbagai koleksi lokomotif uap peninggalan abad-19.
Diceritakan oleh Muchsin, pemandu wisata di Museum Kereta Api Ambarawa, museum ini dulunya merupakan stasiun aktif yang dibuka pada 21 Mei 173. Dulunya dinamakan Willem I karena dibangun untuk menghargai jasa-jasa Raja Belanda yang bertakhta pada saat itu, yaitu Raja Willem I dari Belanda.
"Setelah dialihfungsikan menjadi museum pada 9 April 1976, barang-barang antik era lokomotif uap tersimpan di sini. Di tempat ini terdapat 26 lokomotif uap dan empat lokomotif bertenaga diesel yang masih terlihat begitu kokoh," ujar Muchsin kepada rombongan awak media dari Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf), beberapa waktu lalu.
Museum Kereta Api Ambarawa (Dok. Era.id/Vessy)
Di museum ini, tambah Muchsin, terdapat 2 unit dari 3 unit lokomotif uap yang ada di dunia salah satunya ada di Ambarawa, Indonesia.
Di sini terdapat kereta api seri D yang dibuat oleh negara Jerman pada tahun 1920-an, menggunakan bahan bakar batubara hasil pembelian pemerintah Indonesia dari pemerintah Turki, karena jalur kereta di Jerman hancur lebur saat perang dunia ke II.
Menyusuri Museum Kereta Api Ambarawa, pengunjung akan melihat bebrbagai barang antik. Mulai dari mesin pencetak tiket, timbangan barang kuno, dan masih banyak lagi.
Museum Kereta Api Ambarawa (Dok. Era.id/Vessy)
Pengunjung juga akan dibawa ke suana tempo dulu saat menyusuri ruang-ruang tunggu di stasiun. Baik kelas eksekutif, juga kelas ekonomi pada masa itu. Guratan ornamen dan arsitekturnya khas zaman Belanda.
Meski Museum Kereta Api Ambarawa ini telah renta, namun sejumlah properti yang kini menjadi asset museum masih terlihat indah, bersih, dan tak lekang oleh waktu.
Museum Kereta Api Ambarawa (Dok. Era.id/Vessy)
Sekarang, Museum Kereta Api Ambarawa menjadi tempat melihat sejarah. Museum ini juga difungsikan untuk berbagai kegiatan, seperti penyelenggaraan event.
Menariknya, Museum Kereta Api Ambarawa ini juga bisa lho dijadikan sebagai lokasi untuk menggelar pernikahan anti mainstream.
"Bus kan sudah, jadi ayo siapa yang mau (akad nikah) di gerbong kereta diesel atau uap? Gerbong kereta bersejarah itu bisa disulap menggunakan dekorasi sesuai keinginan calon pengantin" ujar Supervisor Senior Indonesian Railway Museum, Thanti Felisiani.
