Mudik Dalam Kemewahan

| 03 Jun 2018 10:27
Mudik Dalam Kemewahan

Jakarta, era.id -  Gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama kalangan jetset telah membawa bisnis penyewaan helikopter pada level selanjutnya. Dahulu, di awal 1987, sewa menyewa helikopter dan jet pribadi hanya diperuntukkan bagi kalangan korporasi.

Pergeseran tren ini langsung disabet sejumlah pihak, PT Whitesky Aviation salah satunya. Enggak tanggung-tanggung, investasi PT Whitesky Aviation dalam bisnis ini mencapai angka ratusan miliar. Untuk membeli 30 unit helikopter Bell 505 Jet Ranger X saja, mereka harus merogoh kocek hingga Rp471 miliar.

Dan nyatanya, kejelian ini memang disambut baik oleh pasar. Program baru mereka yang dinamai Heli City yang membuka rute mudik Jakarta-Bandung laris manis. Pada tahun 2016, di tahun pertama operasional mereka, PT Whitesky Aviation bahkan sempat memecahkan rekor dengan melakoni 30 penerbangan dalam waktu sepuluh hari.

Perkara tarif, selama promo mudik, Heli City menyediakan enam armada, yaitu tiga unit Bell 429 dan tiga unit Bell 407. Dalam satu kali penerbangan rute Jakarta-Bandung, mereka mematok Rp14 juta untuk kapasitas enam penumpang.

Sedangkan untuk kapasitas lima penumpang, mereka membanderol harga Rp10 juta. Yang lebih murah, untuk kapasitas empat penumpang, PT Whitesky Aviation memanderol harga Rp8 juta.

Harga yang ditetapkan PT Whitesky Aviation tentu begitu ramah, mengingat harga pasaran untuk rute tersebut sebelumnya dipatok Rp40 juta untuk satu kali penerbangan.

Beda helikopter, beda juga jet pribadi. Salah satu perusahaan carter jet pribadi, PT Ceojetset memiliki berbagai varian harga untuk para jetseter menikmati kemewahan jet pribadi.

Misalnya, untuk pesawat jenis Hawker 400XP kapasitas enam penumpang, PT Ceojetset membanderol harga 4.000 USD per jam. Sementara, untuk pesawat jenis Embraer Legacy 600 berkapasitas 13 penumpang dipatok harga 9.500 USD per jam.

Atau, kalau mau yang lebih mewah lagi, PT Ceojetset menawarkan pesawat Gulfstream IVSP yang dapat mengangkut 13 penumpang seharga 10.500 USD per jam.

Ramainya peminat dan pemuja kemewahan berkantung tebal dijadikan mesin pencetak uang dalam industri ini. Bagus juga. Yang penting aliran uang itu harus disesuaikan dengan pembenahan infrastruktur.

Sebab, kalau berkaca pada infrastruktur yang ada saat ini belum cukup memadai untuk bisnis penerbangan tidak berjadwal ini. Selain itu, pembaruan regulasi juga dirasa perlu untuk menunjang bisnis ini.

Tags :