Dalam buku Soekarno Penyambung Lidah Rakyat (1965) dituliskan bahwa Soekarno bilang “Hari lahirku ditandai oleh angka serba enam. Tanggal enam, bulan enam.” Dia juga bilang, “karena aku dilahirkan di tahun 1901.” di Surabaya. Soekarno sering dipanggil "Putra Sang Fajar" karena Bung Karno menyebut dirinya lahir menjelang fajar, pukul 05.30 pagi.
Kusno adalah nama Bung Karno saat lahir, sampai umur 11 tahun Kusno sakit-sakitan, lalu berganti nama menjadi "Karna". Dalam bahasa Jawa, huruf "A" menjadi "O", dan awalan "Su" berarti baik, sehingga menjadi Sukarno. Soekarno merupakan ejaan Belanda. Sedangkan Bung Karno ingin namanya ditulis dan disebut "Sukarno".