Tak Singgung Soal Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Legislator Demokrat Sebut Jokowi Kurang Bijaksana

| 06 Oct 2022 13:55
Tak Singgung Soal Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Legislator Demokrat Sebut Jokowi Kurang Bijaksana
Presiden Joko Widodo bersama Ketum PSSI Mochamad Iriawan saat meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (ANTARA/HO-PSSI)

ERA.id - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Santoso menilai pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) usai mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Tengah, kurang bijaksana.

Sebab, Jokowi tak bicara soal penggunaan gas air mata yang ditembakan polisi. Melainkan hanya mengomentari konstruksi stadion yang mengakibatkan ratusan nyawa hilang dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Kurang bijaksana," kata Santoso kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

Seharusnya, Jokowi bersikap tegas kepada Polri dengan memberikan hukuman karena lalai dan mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia. Korps Bhayangkara juga semestinya mulai intropeksi diri, khususnya dalam penanganan massa.

"Momentum Polri melakukan perbaikan dalam penanganan massa jangan lagi bersifat represif, harus mengutamakan soft power. Jangan ada lagi gas air mata yang dibeli dari pajak rakyat, digunakan untuk membunuh rakyat," kata Santoso.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti adanya pintu yang terkunci dan tangga yang terlalu curam di stadion Kanjuruhan, Malang.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau stadion Kanjuruhan di Malang pada Rabu (5/10/2022).

"Tetapi sebagai gambaran problemnya ada di pintu yang terkunci, dan juga tangga yang terlalu tajam. Ditambah kepanikan yang ada," jelas Jokowi.

Dia pun mengatakan seluruh bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Rekomendasi