Tak terpengaruh meski di tengah menjamurnya generasi Tik Tok dan Kiki Challenge, beberapa daerah di Indonesia masih setia menjaga tradisi leluhur. Salah satunya yang dilakukan warga Ternate, Maluku Utara (Malut), dalam menjaga tradisi saat mendaki Gamalama. Eits..Bukan Bunda Dorce Gamalama yah kawan, tapi Gunung Gamalama.
Tradisi mendaki gunung yang memiliki ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl) dipegang warga Ternate selama berabad-abad lamanya, yakni lewat prosesi membaca doa kere fere. Tokoh masyarakat Ternate, Jafar Noho bilang, warga dari luar Ternate, termasuk wisatawan mancanegara yang melakukan pendakian pun selalu berusaha mematuhi tradisi itu.
Prosesi pembacaan doa fere kie atau naik gunung biasanya dipimpin oleh juru kunci Gunung Gamalama. Tak hanya tradisi membaca doa yang dipercaya masyarakat setempat, tapi juga jumlah orang dalam satu kelompok yang akan melakukan pendakian harus berjumlah genap, misalnya empat orang atau enam orang.
(Gunung Gamalama di Maluku Utara/ Sumber: www.indonesiakaya.com)
Terserah mau percaya atau tidak, tapi tradisi ini sudah dilakukan sejak lama. Warga setempat meyakini jika kelompok pendaki berjumlah ganjil salah satu di antaranya akan mendapat celaka.
Tradisi lain yang juga selalu dipatuhi saat melakukan pendakian di gunung api yang masih aktif itu adalah tidak boleh membawa minuman keras dan dilarang mengucapkan kata-kata kotor, misalnya memaki orang lain.
Selain itu, saat berada di puncak Gunung Gamalama para pendaki tidak boleh kencing sembarang tempat, terutama di dekat kompleks kuburan tua yang selama ini diyakini sebagai kuburan para wali yang menyebarkan Islam di wilayah Malut.
(Prosesi berziarah di Gunung Gamalama/ Sumber: Istimewa)
Jafar menceritakan, selama ini sering terjadi peristiwa yang menimpa pendaki Gunung Gamalama, seperti tersesat dalam perjalanan atau terjatuh karena mereka melanggar tradisi tersebut. Bahkan kalau Gunung Gamalama tiba-tiba erupsi sering kali dikaitkan dengan adanya perilaku para pendaki yang tidak sesuai dengan tuntunan yang diwariskan para leluhur.
Selain itu, di puncak Gunung Gamalama juga terdapat mata air di celah batu yang dikenal dengan nama mata air abdas. Masyarakat sekitar percaya kalau air dari mata air itu berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit dalam.
Gunung Gamalama merupakan salah satu objek wisata yang terus dipromosikan Pemkot Ternate, karena gunung ini menawarkan pemandangan indah berupah hamparan perkebunan cengkih dan pala serta keindahan Pulau Tidore dan Halmahera saat berada di puncaknya.