Tim Editor
"Bantuan dari China ini menjadi bantuan asing pertama di luar bantuan dari Federasi Palang Merah Dunia, tapi kalau secara bilateral ini yang pertama, namun bukan berarti satu-satunya," kata Ginanjar seperti dilansir Antara, Rabu (8/8/2018).
Selain menerima bantuan asing secara bilateral, PMI juga telah telah menerima bantuan dari Palang Merah Internasional, Palang Merah Australia dan Palang Merah Amerika Serikat.
"Masyarakat dan perusahaan swasta sudah banyak yang membantu, dari berbagai palang merah seperti Australia dan Amerika juga sudah memberikan bantuan, tapi yang secara konkret dan sebanyak baru dari pemerintah dan Palang Merah China," ungkapnya.
Ginanjar juga telah menerima secara simbolis bantuan berupa dana tunai senilai 100 ribu USD atau setara Rp1,44 miliar dari Palang Merah China dan barang-barang logistik dari Kedutaan Besar China yang diserahkan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian.
Bantuan barang-barang logistik dari Kedubes China berupa dua ribu tenda, dua ribu matras, dan lima ribu selimut yang segera disalurkan PMI karena barang-barang itu sangat dibutuhkan para korban bencana gempa bumi yang mengguncang Lombok pada Minggu (5/8).
"Semua bantuan dalam bentuk barang akan segera kita kirim karena sangat dibutuhkan, kalau dalam bentuk dana, kita lihat dulu kebutuhan setempat, kemudian akan kita transfer," jelasnya.
Berdasarkan data PMI, hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Lombok mencapai ratusan orang dan ratusan lainnya terluka. PMI juga melaporkan sejumlah kebutuhan mendesak juga diperlukan oleh para korban terdampak gempa seperti penampungan sementara, air bersih siap minum, makanan siap saja, pelayanan kesehatan, matras, kasur, dan peralatan sanitasi.
