Koalisi Jokowi Bergegas Bentuk Tim Pemenangan

| 12 Aug 2018 10:51
Koalisi Jokowi Bergegas Bentuk Tim Pemenangan
Hasto Kristiyanto (Leo/era.id)
Jakarta, era.id - Koalisi partai pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin terus mematangkan strategi mereka untuk memenangkan pasangan tersebut. Rencananya, setelah tes kesehatan, para sekjen partai pengusung akan memfinalisasi tim pemenangan dan relawan koalisi Indonesia Kerja, sebutan untuk koalisi Jokowi -Ma'ruf Amin.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf melibatkan segala komponen mulai dari relawan, masyarakat hingga partai politik. Alasanya, Jokowi mau kemenangannya nanti merupakan kemenangan seluruh rakyat Indonesia bukan kemenangan partai politik.

"Maka ini adalah perpaduan tim dari semua parpol yang usung beliau, dengan para relawan, dengan masyarakat bersatu padu," kata Hasto di Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018).

Hasto mengungkapkan pihaknya belum menentukan ketua tim pemenangan koalisi Jokowi. Partai pengusung Jokowi -Ma'ruf masih mematangkan nama yang tepat untuk membawa Jokowi memimpin Indonesia dua periode.

Mengenai posisi JK setelah menolak menjadi ketua tim pemenangan, mantan anggota DPR RI 2004-2009 itu mengungkapkan JK sepenuhnya tetap mendukung Jokowi.

Rencananya dalam waktu dekat ini partai pengusung akan membuka pelatihan juru kampanye, pelatihan tersebut berisi pembekalan mengenai prestasi-prestasi yang Jokowi torehkan selama lima tahun menjabat sebagai presiden.

"Setiap Minggu kita akan melakukan upaya-upaya sosialisasi keberhasilan Pak Jokowi yang telah memberi arah masa depan Indonesia lebih baik," ungkapnya.

Selain itu, untuk menyukseskan Jokowi dalam pemilu presiden 2019, para menteri dan kepala daerah akan dikerahkan oleh partai pengusung. Hasto menegaskan keterlibatan mereka dalam memenangkan Jokowi tidak melanggar peraturan.

"Ya, berdasarkan PKPU kan itu diizinkan , bahkan kepala daerah diizinkan selama dia tidak jadi ketua tim pemenangan," tutupnya.

Baca Juga : PKB: Justru Jokowi Adopsi Idenya Ijtima Ulama

Rekomendasi