Tim Editor
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan, Satya Sriwijayanti langsung menurunkan tim untuk bisa tahu penyebabnya. Dan usut punya usut, sapi-sapi itu ternyata sedang mengalami stres dan trauma tinggi.
Para sapi ini memang datang dari Bali melalui jalur darat menuju Bekasi. Praktisi dokter hewan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat V, Ajat Sudrajat, bilang, trauma pada hewan ternak rawan terjadi selama proses ekspedisi. Mereka bisa stres tinggi jika menempuh perjalanan jauh.
"Ekspedisi hewan sama seperti manusia, mereka juga perlu istirahat. Kalau manusia bisa tiga hari menempuh Bali-Bekasi via darat, tapi baiknya untuk hewan ternak minimal enam hari dari Bali ke Bekasi dengan diperbanyak transit agar tidak stres," kata Ajat, Selasa (15/8) kemarin seperti kami lansir dari Antara.
Yang sedih, masalahnya bukan cuma perjalanan jauh saja yang dialami sapi-sapi itu. Di tengah perjalanan, kendaraan yang digunakan ternyata sempat mengalami kecelakaan. Separah apa, mungkin itu cuma jadi rahasia sang sopir dan para sapi itu.
Satya Sriwijayanti bilang, para hewan itu sedang dalam proses pemulihan stres. Meski belum mendata jumlah sapi yang dilanda stres akibat insiden tersebut, namun Satya memastikan hewan kurban itu sedang dalam penanganan intensif timnya untuk pemulihan trauma.
"Mudah-mudahan hewan yang trauma tersebut cepat pulih," tutup Satya.
