ERA.id - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti jajaran meterinya untuk berhati-hati menghadapi masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Diprediksi akan ada 44 juta orang melakukan mobilisasi selama periode libur akhir tahun ini.
Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Terbatas mengenai persiapan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/1/2022).
"Saya ingin berikan peringatan, hati-hati terhadap survei Badang Kebijakan Transportasi ada potensi pergerakan 44 juta orang di Nataru," ujar Jokowi.
Oleh karena itu, dia memerintahkan anak buahnya untuk mempersiapkan antisipasi di seluruh sektor. Sehingga, masyarakat yang melakukan perjalanan selama libur akhir tahun tetap merasa nyaman dan aman.
"Saya minta persiapan seluruh sektor dalam antisipasi gangguan dan masalah di Nataru ini betul-betul disiapkan, agar masyarakat terasa nyaman dan aman," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 16 persen atau sebanyak 44,1 juta orang di Indonesia melakukan mobilisasi selama periode libut Natal 2022 dan Tahun Baru 2022. Hal ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub.
"Kami melakukan survei oleh Badan Kebijakan Transportasi, bahwa potensi pergerakan Nataru tahun ini adalah sebesar 44,1 juta atau 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang akan bepergian," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Pergerakan masyarakat selama libut Natal dan Tahuh Baru paling banyak diprediksi dari Jabodetabek sebanyak 7,1 juta. Kemudian Jawa Timur sebanyak 6,2 juta, Jawa Tengah 5,8 juta, Jawa Barat 4,4 juta, dan Sumatera Utara 3 juta.
Sementara daerah yang diprediksi paling banyak menjadi tempat tujuan yaitu Jawa Tengah sebanyak 8,7 juta. Menurut Budi, arah pergerakan masyarakat ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Sedangkan tujuan yang terbanyak diprediksikan, seperti tahun-tahun yang lalu. Jawa Tengah 8,7 juta. Jawa Timur 7,7 juta. Jawa Barat 6,5 juta. Jabodetabek 4,7 juta dan Yogyakarta 3,6 juta," ucapnya.
Sementara terkait moda transportasi yang diprediski banyak digunakan yaitu mobil pribadi 28 persen, sepeda motor cukup besar 16,47 persen, dan diperkirakan kereta api 13 persen, bus 11 persen, pesawat 11 persen, kapal penyeberangan 4 persen, dan kapal laut 2 persen.
Di sisi lain, penggunaan moda transportasi umum juga meningkat 54,62 persen dibandingkan Nataru 2021-2022.
"Pada Nataru 2022-2023 angkutan umum diperkirakan mencapai 14,72 juta atau naik 54,62 persen dibandingkan Nataru 2021-2022," kata Budi.
Rinciannya adalah angkutan jalan naik 12 persen dari libur Nataru pada 2021-2022, menjadi 3,23 juta orang. Angkutan penyeberangan naik 7 persen menjadi 2 juta orang. Angkutan kereta api naik 127,6 persen menjadi 5,10 juta orang.
Selanjutnya, angkutan udara naik 53,4 persen dari libur Nataru pada 2021-2022, menjadi 3,16 juta orang. Terakhir adalah angkutan laut naik 156 persen, menjadi 1,23 juta orang.
Berbeda dengan dua tahun sebelumya, tahun ini pemerintah memutuskan untuk tak lagi membatasi mobilisasi masyarakat selama periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Di tahun ini, (Natal) 2022 dan (Tahun Baru) 2023 bisa dipastikan kita tidak akan membatasi lagi masyarakat untuk melakukan pergerakan," katanya.