Pesan ini disampaikan Rachmawati dalam pidatonya di acara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. Menurut Rachmawati, Indonesia sedang berada di ambang marabahaya. Karenanya, memimpin pemilih yang tepat jadi harga mati.
"Izinkan Tahun Vivere Pericoloso seperti Bung Karno 1964. Artinya tahun kita menyerempet berbahaya," kata Rachmawati di Universitas Bung Karno (UBK), Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).
"Artinya, jangan salah memilih pemimpin yang menjadi antek kepentingan asing. Jangan memilih pemimpin yang berpaham neoliberalis, yang membiarkan negeri ini terlilit hutang, semena-mena menjual aset negara yang membuat nilai rupiah terpuruk," tuturnya.
Beberapa indikator lain untuk memilih pemimpin juga dipaparkan Rachmawati. Kata Rachmawati, hindari memilih pemimpin yang tebang pilih dalam penegakan hukum dan terindikasi memiliki keterikatan dengan kepentingan asing.
"Tebang pilih dalam penegakan hukum, membiarkan tenaga kerja asing masuk, jangan memilih pemimpin yang munafikun. Jika berkata, harus sesuai dengan perbuatannya," kata Rachmawati.