Korea Utara Pecat Pejabat Militer Terkuat Kedua Setelah Kim Jong Un, Kenapa?

| 03 Jan 2023 17:00
Korea Utara Pecat Pejabat Militer Terkuat Kedua Setelah Kim Jong Un, Kenapa?
Pak Jong Chon dipecat (Dok: North Korea's government.)

ERA.id - Korea Utara pecat Pak Jong Chon, pejabat militer terkuat kedua setelah Kim Jong Un. Pak digantikan oleh Ri Yong Gil selama pertemuan tahunan komite pekan lalu.

Menurut laporan kantor berita resmi KCNA, wakil ketua Komisi Milter Pusat Partai Buruh yang berkuasa dan sekretaris Komite Sentral partai, Pak Jong Chon, telah digantikan oleh Ri Young Gil. Sejauh ini tidak ada alasan pasti penyebab pemecatan Pak dari jabatannya.

Pak sendiri terlihat duduk bersama anggota komisi lainnya di awal rapat pekan lalu. Namun kurisnya kemudian kosong. Dia juga dilaporkan tidak hadir dalam foto resmi pemerintahan Kim Jong Un yang dirilis dari acara tersebut.

Komisi Militer Pusat partai, yang dipimpin oleh Kim, dianggap sebagai badan pembuat keputusan militer paling kuat di negara itu, di atas Kementerian Pertahanan.

Perombakan kepemimpinan ini terjadi saat Kim gencar melakukan uji coba rudal balistik, setelah meluncurkan lusinan rudal sepanjang tahun lalu.

Diketahui, Pak dengan cepat menaiki tangga militer dari komandan artileri bintang satu pada tahun 2015 menjadi jenderal bintang empat pada tahun 2020. Ia dipuji karena berkontribusi pada kemajuan teknologi rudal jarak pendek negara itu.

Pada akhir 2020, Pak dipromosikan ke politbiro dan mendapatkan gelar marshal, pangkat militer tertinggi di bawah Kim, dan menjadi suara terkemuka November lalu yang menentang latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Namun Pak sempat diturunkan pangkatnya pada pertengahan 2021 setelah Kim menegur beberapa pejabat atas penanganan mereka terhadap kebijakan anti virus corona Korea Utara. Tetapi beberapa bulan kemudian ia kembali mendapat promosi jabatan.

Pemecatan Pak tidak terelakan meskipun Kim sebagian besar memuji kemajuan militer dalam pengembangan senjata selama pertemuan tersebut.

Oh Gyeong-sup, seorang rekan di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional di Seoul, mengatakan bahwa ketegangan antar-Korea baru-baru ini meningkat atas intrusi pesawat tak berawak Korea Utara ke Selatan bisa memainkan peran.

Pejabat di Seoul mengatakan Korea Selatan mengirimkan tiga pesawat tak berawak melintasi perbatasan sebagai balasan atas tindakan Korea Utara sebelumnya. Namun aksi balasan itu tidak mendapat respon dari Korea Utara. Oh menilai hal ini sebagai salah satu kegagalan Pak dan penyebab dirinya dipecat dari jabatannya.

"Pak mungkin bertanggung jawab atas kegagalan operasi keamanan," kata Oh, dikutip CNN, Selasa (3/1/2023).

Diketahui Ri Yong Gil, pengganti Pak merupakan seorang komandan militer senior yang memegang posisi kunci termasuk kepala staf umum angkatan darat dan menteri pertahanan.

Rekomendasi