Banyak Hadiah untuk Joni si Pemanjat Tiang Bendera
Tim Editor
| 20 Aug 2018 17:22
Joni mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Yohanes 'Joni' Ande Kala Marcal (14), siswa SMP kelas 1 dari kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, menjadi sorotan seluruh warga Indonesia.
Dia bahkan diberikan apresiasi karena viral videonya saat memanjat tiang setinggi 23 meter untuk menarik tali bendera yang putus saat upacara kemerdekaan 17 Agustus di pantai Motaain, Desa Silawan kabupaten, kecamatan Tasifeto Timur, kabupaten Belu, NTT. Belakangan ketahuan, Joni melakukan itu meski dia sedang sakit perut.
Atas tindakan heroik itu, Joni dapat banyak hadiah. Mulai dari uang tunai, beasiswa, hiburan, hingga rumah tinggal.
Yang sudah ketahuan nominalnya adalah hadiah dari advokat Hotman Paris, yaitu Rp50 juta. Hadiah itu diberikan Hotman, Minggu (19/8/2018).
Sesungguhnya, hadiah pertama yang didapat Joni dijanjikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Belu, J. T. Ose Luan di Atambua, pada Jumat (17/8/2018). Namun, hadiah ini tidak diterangkan bentuknya dan baru akan diberikan pada Senin (20/8/2018).
Di hari Jumat juga, Joni mendapatkan hadiah beasiswa dari PLN. Biaya pendidikan Joni akan ditanggung perusahaan BUMN itu hingga jenjang kuliah strata 1.
Kemudian, Joni diajak Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ke Jakarta. Imam mengajak Joni menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8/2019). Joni pun senang dengan pertunjukan yang ada adegan Presiden Joko Widodo naik motor gede itu.
Selama di Jakarta, ini, Joni berkeliling ke sejumlah tempat. Tak hanya instansi pemerintah, dia juga berkunjung ke instansi swasta dan televisi untuk berbagai cerita.
Kebahagian Joni bertambah ketika Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan kesempatan khusus jika dia hendak mendaftar jadi prajurit TNI. Joni memang punya cita-cita untuk menjadi tentara.
Selanjutnya, Senin (20/8/2018), Joni diberikan hadiah dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir beasiswa hingga pendidikannya selesai. Tak hanya itu, Joni juga diberi hadiah peralataan sekolah, termasuk laptop.
Di hari yang sama, Joni bertemu Presiden Jokowi. Dalam kesempatan ini, Jokowi memberikan Joni sepeda dan rumah. Presiden pun berpesan kepada Joni agar belajar dengan baik agar cita-citanya tercapai.
Dalam kesempatan itu pula, presiden Jokowi juga meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk mengajak Joni berkeliling kota sebagai hiburan.
"Mumpung sudah di Jakarta, Pak Mensesneg (Pratikno) diajak lihat Dunia Fantasi dan Taman Mini, ini kan dunia anak-anak jangan dibawa yang sulit-sulit," tanya Presiden.
Hari ini, saya kedatangan tamu, seorang pemberani: Yohanes Ande Kala alias Joni dari Belu, NTT.
Berkat keberanian Joni, merah putih tetap berkibar di puncak tiang dalam upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus lalu di Belu. Terima kasih, Joni. pic.twitter.com/aQqFapBq8z
Selama di Jakarta, Joni ditemani Victoroni Fahik Marcal (Ayah) dan Lorensa Gama (Ibu). Kedua orangtua Joni adalah merupakan warga eks Timor Timur yang memilih menetap dan hidup di Indonesia setelah eksodus pada Agustus 1999 pascareferendum di bekas provinsi ke-27 Indonesia itu.
Selamat Joni, aksi patriotikmu berbuah banyak! Buat Indonesia bangga!