ERA.id - Damkar melakukan pembersihan di rumah Ibu Eny dan anaknya, Tiko yang viral karena tinggal selama 12 tahun di rumah mewah tanpa listrik dan air. Meski begitu, Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan rumah mewah milik Ibu Eny masih layak huni.
"Rumah ini sebenarnya layak huni, cuma tidak ada listrik dan hanya kotor saja. Setelah dibersihkan bisa layak dan listriknya sudah ada. Hanya perlu sedikit pengecatan lah," kata Gatot kepada wartawan dikutip Kamis (5/1/2023).
Gatot menambahkan rumah Ibu Eny sedikit mengalami kebocoran. Meski begitu, dia menerangkan pondasi rumah ini masih berdiri kokoh. "Konstruksi tidak ada masalah, rumah masih kokoh," sambungnya.
Dia pun menjelaskan damkar bersama PPSU melakukan pembersihan rumah Ibu Eny sejak Rabu (4/1) kemarin. Pembersihan dilakukan usai adanya permintaan dari salah satu kelompok relawan.
Pada pembersihan kemarin, Gatot menerangkan rumah Ibu Eny seperti tak terawat. Banyak debu tebal yang menempel di dinding dan lantai rumah Ibu Eny sudah berubah warna.
"Pembersihan ini sampai tuntas. (Pembersihan) sampai debu-debunya, sampai ubinnya ini dari hitam kembali ke ubin warna aslinya, putih. Sampai layak ditempati," ucapnya.
Pada hari ini, damkar kembali lagi ke rumah Ibu Eny. Sebanyak enam personel damkar dikerahkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di rumah mewah tersebut.
Sementara petugas PPSU, melakukan pemotongan rerumputan dan pohon agar halaman rumah Ibu Eny kembali asri.
Diketahui, kehidupan Ibu Eny dan Tiko menyita perhatian publik. Sebab mereka tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan ibunya menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.