Tak Nyambung Hubungkan Asian Games dengan Penanganan Lombok

| 22 Aug 2018 21:37
Tak <i>Nyambung</i> Hubungkan Asian Games dengan Penanganan Lombok
Pesta Kembang Api saat opening ceremony Asian Games 2018 (Foto: INASGOC/asiangames2018.id)
Jakarta, era.id - Level nyinyir warganet memang terkadang sudah melewati logika berpikir manusia. Penyelenggaraan Asian Games 2018 saja bisa dihubung-hubungkan dengan tudingan pemerintah yang tak peduli dengan penanganan gempa Lombok.

Opening ceremony Asian Games 2018 kemarin sukses bikin dunia berdecak kagum. Belum lagi aksi 'Presiden Jokowi' meliuk-liuk ala Ethan Hunt di film Mission Impossible yang bikin keki oposisi. Acara itu diperbicangkan banyak negara.

Tapi juaranya tetap komentar-komentar netizen. Kemegahan upacara pembuka Asian Games melalui biaya yang dikeluarkan, dibandingkan dengan langkah pemerintah menangani korban gempa Lombok. Pakar komunikasi politik, Hendri Satrio tidak setuju jika menghubungkan penyelenggaraan Asian Games dengan gempa Lombok.

"Apalagi Asian Games 2018 telah dirancang sejak beberapa tahun lalu," kata Hendri seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/8/2018).

Dosen politik Universitas Paramadina itu bilang, dalam upacara pembukaan Asian Games 2018 dilakukan mengheningkan cipta sejenak untuk korban bencana alam Lombok. Semua penonton, termasuk delegasi dari luar negeri pun ikut larut.

"Itu adalah bentuk perhatian dan dukungan seluruh negara peserta untuk mendukung Indonesia dan para korban bencana untuk bangkit kembali," katanya.

Stuntman Presiden Jokowi (Foto: INASGOC/asiangames2018.id)

Stuntman Presiden Jokowi (Foto: INASGOC/asiangames2018.id)

Menurut dia, bangsa Indonesia harus bangga kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga negara-negara se-Asia setelah terakhir menjadi tuan rumah pada 1962 atau 56 tahun lalu.

"Ini sangat luar biasa dan strategis buat Indonesia. Sangat banyak keuntungan yang bisa kita maksimalkan dari Asian Games 2018 baik itu secara ekonomi, budaya, sosial, politik, bahkan keagamaan," katanya.

Asian Games bukan sekedar ajang meraih prestasi olahraga, melainkan juga silaturahim bangsa-bangsa di Asia. Negara-negara yang dilanda perang dan perang dingin seperti Arab Saudi, Yaman, Palestina, Suriah, Afghanistan, Korea Selatan, dan Korea Utara bisa bertemu di arena olahraga dengan semangat sportivitas dan fair play.

Banyaknya atlet yang berhijab juga menjadi "kampanye" tersendiri bagi penghargaan atas keberagaman dan juga sebagai pesan bahwa hijab tak menghalangi perempuan untuk berprestasi.

"Lihat saja peraih medali emas pertama Indonesia yang menggunakan hijab, begitu juga peraih perak dari Iran. Intinya Asian Games 2018 sangat indah, tidak hanya menyajikan persaingan menjadi yang terbaik di arena, juga menyajikan harmoni keragaman bangsa-bangsa Asia," kata Hendri.

Penanganan gempa Lombok

Gempa yang mengguncang Lombok selama beberapa waktu belakangan ini, tak lantas dinaikkan statusnya sebagai bencana nasional oleh Pemerintah Indonesia. Sekretaris Kabinet Pramono Anung bilang, status gempa di Lombok memang tidak ditingkatkan jadi bencana nasional. Tapi yang perlu digarisbawahi, penanganannya akan diintensifkan. Alasannya, supaya tidak salah persepsi, jika menyatakan bencana nasional berarti bencana itu adalah seluruh nasional Indonesia dan menjadikan travel warning negara-negara lain.

"Kalau Inpres kan Instruksi Presiden kepada seluruh menteri dan jajaran ke bawah. Itu jauh lebih efektif dan kita punya pengalaman kebetulan pada saat gempa di Pidie, Aceh itu kan penanganannya jauh lebih cepat. Inpres itu memberikan mandat kewenangan kepada Menteri PUPR, BNPB (Badan Nasional untuk melakukan penanganan itu. Pelaksanaan di lapangan melibatkan TNI/Polri supaya ada kaki di bawah itu. Jadi supaya tidak salah karena begitu bencana nasional dampaknya luar biasa," jelas Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pemerintah juga sudah mulai membenahi seluruh kerusakan bangunan di Lombok. Untuk prioritas, pembangunan fasilitas publik seperti sekolah hingga pasar. Khusus rumah-rumah warga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mulai melatih warga untuk cara pembangunan rumah tahan gempa. Pelatihan tersebut membutuhkan waktu 1-2 hari.

Rekomendasi