Setop 'Julid' Demi Asian Games

| 18 Jul 2018 11:09
Setop 'Julid' Demi Asian Games
Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Leo/era.id)
Jakarta, era.id - Persiapan menyambut Asian Games yang dimulai 18 Agustus 2018 terus digenjot. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta masyarakat ikut menyukseskan perhelatan Asian Games ke-18 tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan venue yang akan digunakan bertanding para atlet telah siap 100 persen. Dia mengatakan itu untuk membantah keraguan dan menyatakan salah satu velodrome terbaik di dunia dan venue sofbol terbaik di Asia saat ini berada di Jakarta.  

"Banyak yang skeptis bahwa venue kita enggak siap dan sebagainya, saya pastikan 100 persen sudah siap," kata Sandi di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2018).

Orang nomor dua di DKI Jakarta itu meminta masyarakat berhenti meributkan hal yang dapat menghambat kesuksesan penyelenggaraan Asian Games. Sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, kata Sandi, sosialisasi harus digencarkan demi memunculkan demam Asian Games.

"Pak Presiden nganjurin demam Asian Games, eh saking demamnya dia (warga) partisipasi dengan pasang bendera di tiang bambu. Kan mestinya apresiasi, eh (malah) diledek-ledekin. Anda jangan julid," ujar Sandi.

Sandi mengatakan masyarakat saat ini harus berhenti saling mencaci satu sama lain demi menjadi tuan rumah yang baik dan menyukseskan Asian Games.

"Israel sama Palestina saja bisa gencatan senjata untuk menyambut perdamaian. Kita berhentilah ini mau perhelatan Asian Games," ucap Sandi.

Baca Juga: Jelang Asian Games, 270 Preman Ditangkap

Aksi saling julid menurut Sandi terjadi di Koja, Jakarta Utara, beberapa hari lalu, yang bermula saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) lantaran mencopot tiang bendera Asian Games yang dipasang oleh warga sekitar.

Tiang dicopot karena terbuat dari bambu dan terpasang miring, sehingga dinilai merusak estetika. Netizen menuding Pemprov DKI tidak mampu membeli tiang bendera sehingga warga terpaksa menggunakan bambu.

 

Tags :
Rekomendasi