Sekilas Difteri, Harga Serumnya Bikin Tercengang

| 11 Dec 2017 15:04
Sekilas Difteri, Harga Serumnya Bikin Tercengang
Ilustrasi petugas medis (YUSWANDI/era.id)
Jakarta, era.id - Penyakit difteri menjadi tenar beberapa waktu belakangan. Wabah difteri yang sudah tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB), bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani langsung secara tepat.

Dokter Mira dari Puskesmas Cengkareng menjelaskan kepada era.id, penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) yang dapat mencegah 3 jenis penyakit infeksi pada manusia. Baik yang terinfeksi maupun keluarga yang tinggal satu rumah, harus sama-sama meminum antibiotik.

"Hanya di rumah saja, nanti yang dikasih obat antibiotik itu dia dan keluarganya. Kira-kira 14 hari bolos (tidak beraktivitas di luar rumah) dan minum obat," tutur dr Mira yang ditemui di SMAN 33 Jakarta, Senin (11/12/2017).        

Difteri mewabah karena kesadaran imunisasi yang rendah. Gejala difteri berupa nyeri tenggorokan yang disertai munculnya selaput membran berwarna putih di area kerongkongan. Menurut dr Mira, gejala awal lainnya bisa juga bengkak di leher, sesak napas, dan semacamnya.

Seseorang yang sudah terjangkit difteri harus "diisolasi", yakni tidak boleh keluar rumah hingga 14 hari. Sebab, penularannya sangat mudah, bahkan melalui udara, seperti semburan bersin orang yang terinfeksi.

Mira menyatakan, yang paling berbahaya adalah orang yang terinfeksi namun tidak tampak gejala karena imunitas baik. Mereka tetap bisa menularkan bakteri kepada orang di sekitarnya secara tidak sadar.

Untuk pencegahannya, Mira tetap menomorsatukan vaksin. Meskipun, harga serum untuk pengobatan difteri tidak murah. Bagi yang terinfeksi, disuntik anti difteri serum (ADS) sekira Rp4 juta.

Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek belum bisa memastikan, biaya tersebut ditanggung BPJS. “Entah ini ditanggung BPJS atau tidak, saya kurang tau. Tetapi semoga ditanggung,” harapnya.

Tags :
Rekomendasi