IMF-World Bank Tak Akan Bantu Ekonomi Indonesia

| 03 Sep 2018 15:31
IMF-World Bank Tak Akan Bantu Ekonomi Indonesia
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran International Monetary Fund (IMF) World Bank di Nusa Dua Bali pada 12 hingga 14 Oktober 2018.

Pertemuan tahunan tentang ekonomi ini, akan dihadiri 189 negara dengan total deligasi sebanyak 3.000 orang, staf IMF sebanyak 1.500 orang, media dari seluruh dunia sekitar 1.000 orang, 1.000 observer, 5.000 investor serta pengunjung lainnya yang diperkirakan berjumlah 20.000 orang.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menganggap, acara tersebut tidak akan memberikan efek besar bagi perekonomian Indonesia. 

Apalagi, kalau Presiden Joko Widodo tidak menunjukkan kepemimpinan yang baik. Kata Fahri, dengan gaya kepemimpinan Jokowi yang sekarang, tidak akan membantu memperbaiki perekonomian negara.

"Enggak akan besar (pengaruhnya). Selama Pak Jokowi tidak bisa menunjukkan kepemimpnan riil sekarang. 'Saya perintahkan begini, saya koordinir'. Sekali lagi, ini kelemahannya sudah kena ke Pak Jokowi. Hampir sulit ditolong," kata dia, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2018).

"Saya tidak percaya (efeknya besar) ya, kecuali kalau ada negara yang memang mau menyelamatkan pemerintahan ini. Maka dia akan gempur sedemikian rupa supaya kurs kita membaik. Tapi kalau market AS, termasuk world bank dan IMF saya kira enggak akan sanggup. Paling malah dia cekik kita supaya kita ngutang banyak lagi. Kaya 1998," sambungnya.

Sekedar informasi, International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Annual Meeting 2018 akan membahas sejumlah hal yang jadi perhatian banyak negara dalam rangka memajukan perekonomian global dan apa tantangannya di masa kini.

IMF-World Bank Annual Meeting 2018 juga akan mengangkat topik mengenai ketimpangan ekonomi, dampak perubahan iklim terhadap perekonomian suatu negara, sampai isu korupsi

Rekomendasi